Kamis, 14 November 2013

Peringati Tahun Baru Hijriah Dengan Santunan Anak Yatim



Bulan bulan mulia itu adalah Bulan Muharam, Rajab, Dulqo’dah dan Dzulhijah. Karena itu didalamnya banyak   diisi dengan kasih sayang

Muslimat Nahdlatul Ulama Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol Kab Purbalingga memperingati Tahun Baru Hijriah 1435 H pada hari Selasa 5 Nopember 2013 (5/11) di gedung Baitul Muslimin Desa Pekiringan yang terletak persis di selatan Masjid Cagar Budaya Wali Prakosa Desa Pekiringan Kec Karang Moncol dengan kegiatan santuan anak yatim piatu dan pengajian akbar. Sedari pagi, acara dimulai dengan pembacaan maulid Barjanji dan Sholawat oleh kelompok hadrah rebana Muslimat NU Pekiringan. Beranjak siang acara dilanjutkan dengan penampilan anak-anak yatim desa setempat dan  anak yatim serta dhuafa.
Tepat pukul 11.00 acara Pengajian Akbar yang diisi oleh Hj Nurul Hidayah Supriati, SH MSi , Wakil Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Purbalingga Jaw Tengah. “Alhamdulillah kita hari ini bisa memperingati tahun baru Islam. Kebanyakan kita hafalnya tahun baru Masehi. Padahal, lanjutnya, bulan-buan hjriah itu menjadi acuan dan pedoman dalam kehidupan.
”Padahal bulan di sisi Allah SWT membuat bulan-bulan Islam selama 12 bulan, dengan amalan-amalan di dalamnya karena itu mari kita didik anak-anak kita dengan bulan-bulan Islam sebagai pedoman hidup. Kita  punya bulan dan tahun yang kita miliki. Apa kita pada hafal? Kita mulai awal tahun, pada malam  1 Muharam dengan amalan doa akhir tahun dan doa  awal tahun untuk banyak muhasabah, interopeksi diri sehingga hari-hari ini jauh lebih baik dari hari-hari kemarin. Mudah-mudahan acara ini mendapat ridho dan pahala dari Allah SWT,” lanjut Hj Nurul Hidayah.
“Saya yakin anak-anak sekarang lebih tahu bulan Masehi dari pada bulan Hijriah. Anak anak sekarang banyak-banyak ke kota untuk memperingati Bulan Masehi dengan melihat pesta kembang api, hura-hura. Dengan peringatan tahun baru Islam sehingga kita punya bulan Hijriah, sehingga anak-anak tidak pernah lupa hari-hari besar Islam.”
 Dalam kesempatan itu Hj Nurul Hidayah menyatakan keprihatinannya atas banyaknya dekandensi moral yang telah masuk ke kalangan anak remaja. Angka kriminalitas dan kejahatan moral anak remaja  bahkan anak masih belum baligh makin tinggi .”Ini akibat perkembangan teknologi yang luar biasa, namun anak-anak muda tidak mempunyai filter terhadap arus kebudayaan global. Banyaknya pernikahan dini, perkelahian pelajar, hamil di luar nikah dll karena anak-anak sudah turun bahkan mengalami degradasi moral. Karena itulah saya menghimbau kepada orang tua untuk mengawasi anak-anaknya dari pengaruh budaya barat, seperti dampak dari televisi, internet,media,” kata Hj Nurul.
Bulan Muharam, lanjut Ketua DPC PPP Kabupaten Purbalingga ini, adalah salah satu bulan mulia. Karena banyak peristiwa penting di dalamnya. “Nabi Musa AS pada 10 Muharam mendapatkan pertolongan Allah SWT, lolos dari kejaran bala tentara Fir’aun. Karena itu kita mengisi bulan Muharam dengan amalan-amalan soleh dan mulia, “ kisah Hj Nurul.
            Pada bulan Muharam juga, menjadi salah satu dari 4 bulan mulia di sisi Allah SWT dalam Islam dan menjadi bulan mulaia karena didalamnya di larang berperang serta  menumpahkan   darah. ”Bulan bulan mulia itu adalah Bulan Muharam, Rajab, Dulqodah dan Dzulhhhijjah. Bulan Muharam diyakini sebagai bulan kasih sayang. Hampir diseluruh pelosok daerah diisi dengan banyak kegiatan santunan anak yatim, satunan anak yatim piatu, santunan janda-janda miskin dan santunan anak yatim piatu dan dhuafa,” lanjutnya.
            “Bulan Muharam menjadi bulan lebarannya anak yatim. Rasulullah SAW menjamin siapa saja yang menyantuni anak yatim akan masuk sorga, sebagaimana dekatnya dua jari, sedekat jari tengah dan jari telunjuk. Jadi menyatuni anak yatim pahalanya tiada lain adalah sorga,” ajak Hj Nurul Hidayah kepada jamaah yang hadir.      
Kepada anak-anak yatim yang hadir, Hj Nurul Hidayah Supriati, SH.M.Si juga berpesan agar anak-anak tidak berkecil hati, walau tidak punya ayah dan ibu, anak anak diharapkan belajar yang giat dan mempunyai cita-cita yang tinggi untuk menggapai masa depan yang lebih baik.
”Semoga anak-anak menjadi anak-anak yang saleh, jauh dari pengaruh budaya yang merusak dan semakin giat belajar. Karena anak-anak ini adalah menjadi calon pemimpin yang akan menerima tongkat estafeta untuk mewujudkan negara yang baldatun thoyibatun warrobun ghofur.”
“Karena itulah kepada anak-anakku untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Jangan diisi nonton televisi, main play stasion (PS), game online dll. Tapi isilah amalan-amalan yang sesuai dengan ajaran Islam. Anak-anak perlu kita bimbing dengan televisi dan warnet namun dengan bertanggungjawab agar tidak ketinggalan jaman,” tegas Hj Nurul Hidayah.
Untuk itu, santunan anak yatim ini patut kita dukung sehingga para donatur semakin percaya dan semakin berkembang. Sehingga kegiatan agama ini menjadi lebih baik lagi. Pergunakan lah santunan ini untuk menunjang pendidikan anak-anak. Kegiatan santunan ini wujud syukur dari para donatur, dimana mereka menyisihkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan mendekatkan derajat orang-orang yang bertakwa. Oleh karena itu juga, gunakan uang santunan dengan sebaik-baknya. Jangan disia-siakan.”
Sedangkan amalan yang lain, kata Hj Nurul Hidayah Supriyati, SH.M.Si, di bulan Muharam adalah memperbanyak  puasa sunnah terutama pada 10 Muharam , di mana pahalanya sama dengan pahala puasa satu tahun.  Acara pengajian kemudian ditutup dengan doa oleh KH Miftahul Doa dan setelah beramah tamah dengan pengurus Muslimat NU Karangmoncol, kemudian   dilanjutkan dengan Silaturahmi dengan warga sekitar Masjid Wali Prakosa dalam rangka merekatkan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. (***) Aji Setiawan

Tidak ada komentar: