Sabtu, 07 September 2013

Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di Banjarnegara Bersholawat (Ahbabul Musthofa Banjarnegara) dan di Purbalingga Bersholawat













Banjarnegara dan Purbalingga Bersholawat
Kehadiran Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf pada acara Banjarnegara Bersholawat dan Purbalingga Bersholawat disambut antusias puluhan ribu jama'ah. Puluhan ribu jamaah umat Islam dari berbagai daerah itu bersholawat bersama larut dalam lantunan dan kesyahduan kecintaan kepada Rasulullah SAW

Puluhan ribuan warga membanjiri Alun-alun kota Banjarnegara untuk bersholawat bareng Habib Syech Sabtu 31 Agustus 2013 (31/8) atau bertepatan 24 Syawal 1434 H dalam acara Banjarnegara Bersholawat. Banjarnegara Bersholawat sebagai salah satu kegiatan inti pada event Festival Banjarnegara 2013 (FSB) menjadi rangkaian penutup kegiatan FSB yang berlangsung dari tanggal 24-31 Agustus 2013.
Banjarnegara Bersholawat adalah event akbar spiritual berupa sholawat massal bersama Habib Syech Habib Abdul Qadir Assegaf yang selalu dinantidan dihadiri oleh sekitar 50.000 jammaah pencinta shalawat Habib Syech.
Sejak sore hari masyarakat yang berasal dari berbagai penjuru kota di Banjarnegara dan dari kabupaten tetangga seperti Wonosobo, Purbalingga, Kebumen dan Purwokerto sudah mulai merapat ke Alun-alun kota. Mereka sudah larut dalam dendang sholawat yang terdengar sejak sore hari.
Malam harinya Habib Syech bin Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf yang sudah ditunggu kehadirannya pun akhirnya hadir menghapuskan dahaga jemaah yang sudah menunggu sejak sore hari. Dan tidak menunggu terlalu lama sholawat pun mulai dikumandangkan habib syeick yang diikuti puluhan ribu Syekher Mania (sebutan bagi penggemar habib syech). Syair lagu lama seperti Syiir Jawa “Padang Bulan” terdengar indah dan seakan menjadi “baru” dan lebih menggoda telinga (indah) untuk terus mendengarnya.
Sehingga sekalipun berdesak-desakan, puluhan ribu masyarakat Banjarnegara tampak antusias untuk mengikuti acara Banjarnegara Bersholawat. Ratusan Banser dan aparat keamanan memagari panggung berukuran besar itu agar puluhan ribu pengunjung yang memadati alun-alun Bajarnegara. Acara Banjarnegara Bersholawat dimulai tepat pukul 20.00 dengan sambutan dari ketua Panitia pelaksana Wahid mengatakan Banjarnegara bersholawat merupakan  acara dalam rangka HUT RI ke 68 , Hari Jadi ke 182 dan merupakan rangkaian penutup Festival Serayu.
“Kegiatan bersholawat merupakan kegiatan rutin tahunan, dan berharap tahun mendatang kegiatan serupa bisa dilaksanakan kembali, mengingat Banjarnegara bersholawat adalah kegiatan silaturahmi untuk menyatukan umat manusia,” kata Wahid.
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo dalam sambutannya mengatakan Banjarnegara bersholawat merupakan wujud rasa syukur masyarakat Banjarnegara kepada Tuhan YME. sekaligus memanjatkan doa agar selalau diberikan kekuatan lahir batin dalam mengarungi kehidupan ke depan untuk lebih baik lagi.
“Semoga melalui Banjarnegara bersholawat ini Banjarnegara akan di berikan kemakmuran, tentram, rukun damai, aman dan menjadi Banjarnegara yang baldatun Thayyaibatun wa rabbun Ghofur. Gemah Ripah Loh Jinawi, ” kata Sutedjo.
Turut memberi sambutan Banjarnegara Bersholawat Ir. H. Isran Noor, MSi, Bupati Kutai Timur yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Selepas itu, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf berpesan supaya masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Perbedaan pendapat, menurut dia jangan menjadi sumber perpecahan. Karena itu umat harus mengutamakan toleransi.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Sutedjo Slamet Utomo dan Wabup Hadi Supeno, serta jajarannya terhadap dukungannya terhadap  acara “Banjarnegara Bersholawat.”
Sekitar pukul 12.00 malam, Banjarnegara Bersholawat ditutup dengan pembacaan doa oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Meskipun di hadiri puluhan ribu jemaah acara Banjarnegara bersholawat berlangsung tertib.

Purbalingga Bershalawat
Ribuan masyarakat Purbalingga, Minggu malam 1 September 2013 (1/9) memutihkan Alun Alun Purbalingga dalam acara bertajuk Masyarakat Purbalingga, TNI dan Polri bershalawat. Kegiatan yang digelar untuk kali kedua di Alun Alun menghadirkan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf bersama majelis taklim Ahbabul Musthofa. Begitu Habib Syech tiba di panggung sebelah timur Alun Alun, ribuan syekher Mania (sebutan bagi penggemar Habib Syech) langsung mengelu-elukan putra almarhum Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf, tokoh alim dan imam masjid jami Assegaf Solo dan memintanya langsung mengumandangkan syair shalawat yang memang dinantinya sejak sore hari.
Panitia memasang banyak layar proyektor di setiap sudut alun-alun Purbalingga, sehingga penonton tidak perlu lagi berdesak-desakan masuk ke dalam alun-alun Purbalingga yang sudah sangat penuh sesak. Sehingga penonton cukup melihat acara shalawatan melalui layar lebar yang dipasang tanpa mengurangi kekhusyukan dan kesyahduan Purbalingga Bershalawat.
Setelah meminta syekher mania untuk tertib, shalawatpun mulai dikumandangkan Habib Syech yang didampingi ustad KH. Yahya Al Mutamakin, Bupati Drs. Sukento Ridho Marhaendrianto, MM dan para ulama dan pimpinan pondok pesantren di Purbalingga. Terlihat hadir disisi Habib Syech, tamu kehormatan Bupati Kutai Timur Ir. H. Isran Noor, MSi yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Komandan Korem (Danrem) 071/Wk Kolonel Kav. Nugroho Tjendakiarto, SH.
Wakil Kapolres Purbalingga Komisaris Polisi Mulyadi mewakili panitia Purbalingga Bersholawat menyambut baik acara ini dan berharap acara shalawatan ini berlangsung aman, tertib dan lancar. Selepas sambutan panitia, acara bersambung dengan sambutan Bupati Purbalingga, H. Sukento Ridho Marhendianto, MM.
Bupati Sukento mengaku sempat “kethar – Kethir” (Was Was) karena sang Habib dikabarkan sempat mengalami sakit. Tetapi akhirnya Purbalingga Bershalawat jilid II dapat terlaksana. “Alhamdulillah, akhirnya malam ini Habib Syech bisa hadir kembali bersama masyarakat Purbalingga, para anggota TNI dan Polri, bersenandung shalawat bersama,” katanya saat memberikan sambutan singkat.
Diantara lantunan syair-syair shalawat seperti lagu lama “Padang Bulan”, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf sempat berpesan kepada umat Islam agar senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan. Perbedaan pendapat yang sering muncul dalam kehidupan bermasyarakat menurutnya jangan sampai menjadi sumber perpecahan bangsa, apalagi perpecahan diantara umat Islam.
“Purbalingga bershalawat dan kegiatan bershalawat lainnya akan mampu mempersatukan perbedaan. Sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad KH Yahya Mutamakin menuturkan, dengan bershalawat mengagungkan Nabi Muhammad, menjadi salah satu bukti cinta kita kepada rosul Allah SWT yang telah terlebih dahulu mencintai umatnya. “Mudah-mudahan, kita bisa memiliki presiden yang cinta shalawat, wakil presiden cinta shalawat, bupati yang suka bershalawat,” katanya.
Menurut KH Yahya, ketika para pemimpin kita padai bershalawat dan menjadi pemimpin yang baik, maka dirinya berkeyakinan, para menterinya, pembantu-pembantunya, aparatnya dan seluruh masyarakat Indonesia akan menjadi lebih baik. (Aji Setiawan, Purbalingga)


Caption:

  1. Lead
  2. Barisan Serba Guna (Banser) Banjarnegara. Mengamankan panggung shalawatan
  3. Habib Syech di Purbalingga. Jaga persatuan di tengah perbedaan
  4. Melihat melalui layar lebar. Tanpa mengurangi kekhusyukan

Tidak ada komentar: