Minggu, 13 Oktober 2013

Merindu Awan

Mendung datanglah, kemarau panjang telah meretakan tanah dan menjadi tandus gersang segala yang ada di muka bumi
Tumbuh-tumbuhan merangas, merintih karena haus
Seandainya pohon pohon bisa bicara, dia akan bercerita daun-daun yang menguning karena panas, sebentar lagi menjadi klaras 
Haus dahaga yang menggigit, padahal tubuh sang pohon sedang merindu awan agar segera turun hujan agar batang-batang pohon bisa segera bersemi, memancarkan pucuk pucuk hijau segera berkembang , berbunga dan berbuah
Air yang jatuh, merubah tanah menjadi energi makanan yang diserap dalam tanah. Membusukan humus menjadi sari sari makanan yang akan diserap oleh akar-akar pohon
Sayang
Tandus sudah merangas
Kemarau panjang tak tahu kapan berakhir

Merindu awan
Segeralah turun hujan

Aji Setiawan

Tidak ada komentar: