Minggu, 05 Januari 2014

Rasulullah SAW Sebagai Habibullah dan Rahmatan Lil ‘Alamin







Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah, lanjut KH Musthofa, mengemban dua rahmat di dunia yakni sebagai habibullah, kekasih Allah SWT (fungsi vertikal) dan rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta  (fungsi horisontal)

Bada Shalat Isya, halaman dan jalan raya di sekitar Majlis Taklim Habib Ali Umar Al Qitban Desa Kedungjati Kec Bukateja Kab Purbalingga sudah penuh sesak oleh jamaah berpakaian serba putih yang hadir dari berbagai pelosok Kab Purbalingga dan sekitarnya. Bagi jamaah yang tidak dapat tempat duduk di area panggung besar yang berukuran 30X40 meter, bisa menempati di sekitar rumah atau dijalan raya kedungjati-Bukateja dengan beralaskan karpet yang sudah disediakan oleh panitia.
Jamaah datang dari berbagai tempat kemudian menyimak pembacaan Maulid Simthud Durar yang dipimpin oleh Habib Agil Al Qutban. Kebetulan Majlis Taklim Riyadus Shalihin dan Jammaah Maulid Simthud Durar Lintas Daerah (Jamrud Lider) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada 4 Januari 2014 atau bertepatan dengan 3 Rabiul Awal 1435 H halaman rumah Bapak Hidayat yang berada di Area Kompleks  Pondok Pesantren Nurul Qur’an Desa Bukateja Kec Bukateja.
Selepas pembacaan maulid Simthud Durar yang dibaca secara berantai oleh para para dan kyai. Disela-sela pembacaan maulid Simthud Durar, beberapa Munsyid melantunkan tembang-tembang kasidah shalawat yang diringi tabuhan rancak rebana Jamrud Lider.  Lepas pembacaan kalam illahy oleh ustadz Taufiq, acara berlanjut dengan sambutan oleh Bupati Purbalingga, Drs H. Sukento Ridho Marhaendrianto, MM. Dalam kesempatan itu, Bupati Purbalingga memberikan apresiasi atas terselenggaranya Maulid Nabi Muhammad SAW. “Acara seperti ini sangat dibutuhkan, seperti melanjutkan program para pendahulu saya,yakni mewujudkan masyarakat Purbalingga yang Berakhlakul Karimah.”
Dalam kesempatan itu, Bupati Purbalingga juga menyampaikan visi Purbalingga Emas yakni, Ekonomi maju, Manajemen pemerintahan baik, Aman dan Sejahtera masyarakatnya. Tidak lupa juga, Bapak Bupati berpesan kepada jamaah untuk mencintai produk-produk Purbalingga, “Supaya masyarakatnya makmur dari diri kita sendiri. Mari kita cintai produk Purbalingga dan Tahun 2014 ini saya canangkan Produk Lokal Purbalingga,” pesannya.
Habib Ali bin Umar Al Quthban, selaku pimpinan Majlis Taklim Riyadus Shalihin dan Pembina Jamrud Lider mengucapkankan terimakasih atas bantuan banyak pihak sehingga terlaksana kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan dalam kesempatan itu juga Habib Ali mengumumkan,”Agenda Jamrud Lider yang akan datang akan berlangsung 70 hari ke depan (dua selapanan ) di Lapangan Kecamatan Purwonegoro Kab Banjarnegara,” kata Wakil Ketua Majlis Syuriah Nahdlatul Ulama MWC NU Kec Bukateja Ka Purbalingga ini mengakhiri sambutan.
Acara yang ditunggu-tunggu oleh jamaah yakni ceramah tunggal oleh KH Musthofa Aqil Siradj, Pengasuh Pondok Pesantren Al Gadir, Kempek, Kab Cirebon, Jawa Barat. “Kenapa maulid Nabi SAW selalu diperingati di mana-mana?” tanya KH Musthofa Aqil kepada jamaah.
Karena Nabi Muhammad SAW sukes dalam berdakwah. Selama 23 tahun,Kanjeng Nabi Muhammad SAW mengemban risalah menyebarkan Islam ke seluruh dunia. “Padahal kanjeng,  Nabi sendirian, tidak punya tim sukses, baliho. Tapi beliau sukses berdakwah,” kata Musthofa
Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah, lanjut KH Musthofa, mengemban dua rahmat di dunia yakni sebagai habibullah, kekasih Allah SWT (fungsi vertikal) dan rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta  (fungsi horisontal). Bukti Nabi sebagai kekasih Allah SWT. Allah SWT mempunyai Al Qur’an. Orang yang bisa menjelaskan isi Al Qur’an adalah Nabi Muhammad SAW. “Orang yang bisa menjelaskan Al Qur’an adalah orang yang mengerti keinginan dan kehendak Allah SWT lanjut KH Musthofa.
 “Dan kami turunkan kepadamu Al Kitab uintuk menjelaskan dan petunjudk serta rahmat dan kabar gembira  bagi orang-orang yang berserah diri (QS An Nahl:89),” kata KH Musthofa.
Kedudukan Nabi Muhammad SAW sangat dekat di sisi Allah SWT dibuktikan dengan penyebutan Nabi bergandengan asma Allah SWT. Banyak sekali, disebutkan dalam Al Qur’an.
“Bagi kita yang ingin kenal dan dekat dengan kanjeng Nabi SAW dengan shalawat, lanjutnya. KH Musthofa Aqil lalu menjelaskan banyak sekali keistimewaan shalawat kepada sekitar 5000 jammah yang had ir.
Dalam kesempatan itu juga KH Musthofa Aqil mengajak jamaah untuk meneladani akhlak kanjeng Nabi Muhammad SAW. “Nabi Muhammad SAW tidak saja sayang kepada manusia namun juga kepada hewan. Ini sebagai bukti, beliau sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi alam semesta.
Lalu, KH Musthofa ‘Aqil mengisahkan seekor Kijang yang ditangkap oleh seorang pemuda. Seorang laki-laki tengah lewat di sisi Nabi Muhammad SAW dengan membawa seekor kijang hasil tangkapannya. Lalu Allah SWT yang berkuasa atas semua makhluk-Nya, telah menjadikan kijang itu berbicara kepada Nabi Muhammad SAW. Selepas Kijang itu mengucapkan salam, lalu sang kijang melanjutkan percakapannya.
“Wahai Pesuruh Allah, sesungguhnya aku mempunyai beberapa anak yang masih menyusu, dan sekarang aku sudah ditangkap sedangkan anak-anakku kelaparan,” kata kijang itu meminta belas kasihan.
Rasulullah SAW yang mampu mengerti bahasa kijang itu lantas berdialog dengan si kijang. “Apakah yang engkau harapkan dariku?” tanya Rasulullah SAW.
“Tolong perintahkan orang ini melepaskan aku supaya aku dapat menyusukan anak-anakku dan sesudah itu aku akan kembali kemari,” janji kijang itu dengan sangat memohon.
"Bagaimana kalau engkau tidak kembali lagi ke sini?" tutur Rasululah SAW.
“Kalau aku tidak kembali kemari, nanti Allah SWT akan melaknatku sebagaimana ia melaknat orang yang tidak mengucapkan shalawat bagi engkau apabila disebut nama engkau di sisinya,” janji kijang itu.
Lalu Nabi Muhammad SAW pun bersabda kepada orang itu untuk melepaskan kijang itu buat sementara waktu.
“Wahai pemuda, lepaskanlah kijang ini, dan aku akan menjadi penjaminnya,” kata Rasululah SAW.
Atas perintah Rasulullah SAW, pemuda itu pun akhirnya melepaskan kijang itu. Beberapa lama kemudian kijang itu benar-benar kembali. Rasulullah Saw menambatkan kembali seperti semula. Tidak lama setelah itu, si pemburu bangun dari tidurnya. Melihat Rasulullah Saw berada di dekatnya si pemburu bertanya, “Ada perlu apa Anda datang kemari?”
Beliau menjawab, “Ku minta engkau mau melepaskan kijang ini.”
Tanpa banyak berpikir lagi si pemburu memenuhi permintaan Rasulullah Saw. Setelah di lepas oleh si pemburu, kijang itu lari kencang meloncat-loncat kegirangan di padang pasir sambil terus berkata,”Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Anda adalah utusan Allah.”
“Demikianlah betapa kasih sayang Rasulullah SAW kepada sang Kijang menunjukan bahwa beliau sayang kepada hewan, apalagi kepada manusia. Sungguh Rasulullah SAW memberikan rahmat kepada alam semesta dan isinya,” terang KH Musthofa ‘Aqil yang juga adalah menantu KH Maemoen Zubair , Sarang Rembang ini kepada jamaah mengakhiri pengajian Maulid SAW.
 Selepas ditutup dengan  doa oleh Al Habib Ali bin Umar Al Quthban sekitar pukul 24.00.(***)
 Aji Setiawan, Purbalingga
Honorarium harap ditransfer ke : a/n Aji Setiawan, Rekening: BANK MANDIRI no:    139-00-1091517-5
  
Caption:

1.      Lead
2.      KH Musthofa ‘Aqil Siradj. Sebagai Habibullah dan Rahmatan Lil ‘Alamin
3.      Jamrud Lider. Mengiringi pembacaan Simthud Durar
4.      Jamaah pengajian. Mengharap berkah Maulid
5.      Jamaah perempuan. Memenuhi panggung pengajian
            


  •  

Tidak ada komentar: