Rabu, 14 Agustus 2013

Pidato Politik HM. Romahurmuziy, MT


Pidato Politik HM. Romahurmuziy, MT pada acara Sosialisasi Pemilu 2014 di Pondok Pesantren Nurul Barokah, Beji, Kec Bojongsari Kab Purbalingga-Jawa Tengah (1/8) 2013.

Ketua DPRD Kab Cilacap pernah menyampaikan,”Pak Muhaimin, kursi PPP kok cuma lima dan PDI-Perjuangan kursinya hanya banyak sekali. Padahal kalau haul saja 30.000, kalau akhirussanah 15.000 orang. Tapi saat pemilu suara PPP kok rendah?“

Ini menjadi pertimbangan bagi kita, kalau hanya kita mengurusi banyak pondok dan masjid. Berapa banyak yang datang ke pondok dan masjid? Yang datang ke pondok dan masjid saja belum tentu memilih kita. Masih banyak yang diluar pondok dan masjid belum tergarap oleh partai-partai Islam.
Kalau kita biarkan saja , semua partai mengalami penurunan suara. Maknanya apa? Partai Islam tidak memperjuangkan rakyatnya. Secara ubudiyah, ritualnya semakin banyak. 20 tahun lalu, yang mengaji , memakai jiblab di TV sedikit. Islam sebagai ibdadah ritual sebagai ibadah mahdah semakin berkembang. Sekarang caleg kudungan, sekarang putra kyai nyalon dari partai bukan islam. Artinya, ada persoalan serius, kalau kita hanya memperjuangkan hanya bidang yang kita geluti.

Ini kita sebut sebagai cara trilogi kemenangan. Yakni yang pertama, mempertahankan sura yang baik, ”al muhafadzatu alal qadiimish shaalih wal akhdzu bil jadiidil ashlah” .suara yang 16.000 suara ini tolong dipertahankan. Kita harus bangun dari tidur panjang. Cukup sudah p3 turun, sekarang kita harus bangkit dan sura P3 haru s ditingkatkan. Jangan yang sudah memilih kita kita pertahankan. Kedua, yang pernah kita, kita tarik kembali. Yang pernah memilih P3 dan kemarin memilih partai lain. Kembalilah, ..semoga persatuan agar membuat partai ini menjadi besar.
Yang ketiga, Al-Akhdzu bil Jadidil Ashlah, Yaitu memperbesar suara kita dengan menggaet pemilih pemula . Dimana umur pemiih pemula 17-22 tahun ada 25% dan 25-30 tahun ada 35% . Di mana –mana pemilih p3 ada di atas 40 tahun bahkan 50 tahun. Pernah digebuki dan dipenjara, jangan-jangan karena pemilih tua sudah pada meninggal dan pemilih muda tidak mau masuk.
Masuknya jiwa-jiwa muda agar bisa mengikuti perubahan jaman. Apalagi partai politik, ini urusan dunia karena itu dengan cara –cara dunia. Jangan hanya dengan berdzukir dan berdoa. Rasulullah SAW berjuang saja dengan berdoa, berdarah dan berkeringat.
Ada cerita seorang Badui mau sholat berjamaah. Rasulullah SAW menegur kepada orang Badui,”Hai Badui ikat dahulu untamu, baru kamu sholat. Orang Badui menjawab, Saya sudah bertawakal kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW kembali menegurnya,”Kamu salah, ikat dahulu untanya baru kamu sholat. Itu baru tawakal yang benar.”
Saya ingin mengkisahkan salah satu cerita pada khalifah Ali bin Abu Thalib. Pada jaman itu ada seorang gubernur dibaiat yakni Muawiyah binAbu Sofyan Suatu saat Pasukan Muawiyah bin Abi Sofyan terdesak dan Khalid bin Walid menegur Muawiyah.”Gantungkan mushaf2 al Qur’an di mushaf –mushaf pasukan terdepan. Seketika saran itu dilaksanakan , Sayidina Ali memerintahan pasukannnya agar menghentika n peperangan karena ada Al Qur’an ,”Mereka adalah saudara kita.”
Akibat penghentian peperangan ini membuat kelompok Sayidina Ali terpecah. Muncullah kelompkk Khawarij.
Sahabat Abu Musa al Asyari diutus Amr bin Ash mereka berunding dan menghasilkan keputasan tidak boleh ada dualisme kepemimpinan dalam Islam.
Khalifah harus ada satu , maka dikumpulkan lah dua kelompok Islam. Khalifah Ali bin Abu Thalib untuk menyerahkan kekhalifahan. Amr bin Ash kemudian mengumumkan Muawiyah bin Abu Sofyan menjadi khalifah. Di sinilah Abu Musa kena tipu.

Partai Politik adalah syiasah, sebagai syiasah kita harus memutar otak, uang dan tenaga agar partai kita menjadi besar.
Kita kadang melupakan bahwa berjuang membutuhkan biaya. Namanya berjuang, beras , baju dan uang. Nabi SAW juga menyisihkan ghanimah 10% untuk perjuangan Islam. Maka agar kita memperjuangkan Islam, membutuhkan biaya. Tolong, dengan memerjuangkan Islam dengan biaya, dengan bersungguh-sungguh. Sebab kalau tidak dengan biaya, maka akan wala mutu wa yahya, sudah tidak mutu, menghabiskan biaya.

Minimal 25 suara, setiap hari akan memilih kita. Setiap hari 250 menit untuk diajak ngbrol. 6 jam untuk diajak ngobrol. Atau kita mempunyai orang yang bisa memduplikasi dukungan kita, yakni tokoh-tokoh mulai dari tokoh ulama sampai tokoh bajingan. Nabi SAW juga punya preman yakni Umar bin Khathab, ia preman bajingan yang taubat.

Cara mengorganisasikan partai dengan biasa-biasa saja tolong ditingkatkan. Kata Sayidina Ali,”Kebenaran yang terorganisir akan kalah oleh kebatilan yang terorganisir. “

Jangan berharap dengan lambang Ka’bah dan dukungan kyai akan otomatis meningkatkan suara. PKNU banyak didukung kyai. Nyatanya suaranya kalah dengan partai lain. Kyai tugasnya bukan mencari suara, tapi mengaji. Tugas mencari suara adalah tugas fungsionaris partai.

Tolong, sekali lagi kepada yang hadir, kita kembali hidupkan semangat kita dan memperbaiki kinerja kita untuk memenangkan Partai Persatuan Pembangunan pada Pemilu 2014.(***)

Tidak ada komentar: