Rasulullah
SAW bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan
bersama orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.”
Suasana malam itu langit cerah, tiada hujan sedikitpun, padahal cuaca di
tiga Kabupaten; Purbalingga, Banyumas dan Purbalingga hujan turun dengan
derasnya. Sabtu malam Minggu, 26 Oktober
2013 (26/10)
atau bertepatan dengan 21 Zulhijjah 1434 H lapangan desa Dermasari Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara Jawa
Tengah telah dipenuhi oleh jamaah baik muda mudi, dari berbagai penjuru untuk
mengikuti acara gema tabligh akbar yang digelar oleh Jamrud Lider (Jama’ah
Maulid Rutin Lintas Daerah) dan Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan
Susukan Kabupaten Banjarnegara. Acara terbilang semarak, lapangan Desa
Dermasari penuh oleh sekitar 5000 jamaah dan terpaksa area sawah kering disulap
menjadi tempat parkir. 1 kilometer jalan menuju acara maulidan berlangsung,
macet total.
Acara
yang berlangsung lepas shalat Isya itu dibuka dengan pembacaan Maulid Simthud
Durar yang dibaca secara estafet
oleh para Munsid (penyanyi) Jamrud dengan diiringi
oleh penabuh rebana yang rancak dari para penerbang yang rancak, sontak disambut
dengan liukan bendera NU dan bendera berbagai majlis taklim yang ada di Kab
Purbalingga, Banjarnegara dan Banyumas.
Tepat pukul 10.00 malam
acara dibuka dengan sambutan oleh KH Khayatul Makki, SH yang juga adalah
Pengasuh Pondok Pesantren Tanbighul Ghofilien, Bawang Mantrianom,
Banjarnegara.”Pada malam ini dikumandangkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
ini dilakukan semata-mata untuk mengharap ridha Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
sehingga membawa berkah dunia dan akhirat,” kata KH Khayatul Makki, SH.
Dilanjutkan, bahwa
saat ini jarang sekali orang membaca shalawat menjadi bacaan rutin. Padahal
orang-orang yang membaca shalawat adalah mereka-mereka orang-orang yang marjinal
dan shalawat bisa menjadi tolak bala serta menjadi penyelamat bangsa yang
sedang sakit dan terpuruk ini.
Dalam kesempatan itu, Gus Hayat juga
mengajak jamaah untuk membangun bangsa ini dimulai dengan lingkungan keluarga
masing-masing. “Apabila keluarga sudah kuat maka bangsa pun ikut kuat agar
bangsa ini menjadi bangsa yang Baldatun
Thoyibatun Warrobun Ghofur.Negara yang gemah ripah loh jinawi dan dalam
ridha serta ampunan Allah SWT,” pungkas Gus Hayat mengakhiri sambutan pertama.
Habib Ali bin Umar Al Quthban dalam
sambutan kedua mewakili selaku pembina Jamrud Lider menyatakan rasa syukur
kepada Allah dan berterima kasih kepada
segenap jajaran MWC NU Kec Susukan serta aparatur pemerintahan Desa Dermasari
Kecamatan Susuakan yang telah menyediakan tempat atas terselenggaranya acara ini. Dalam
kesempatan itu Habib Ali menyatakan acara Jamrud Lider keliling yang akan
datang berlangsung tidak seperti biasanya
selapanan, tapi ronglapanan (
sekitar 70 hari) sekali. “Insya Allah pada acara Jamrud Lider ke depan akan
berlangsung pada 4 Januari 2014 di area kompleks Majlis Taklim Riyadus
Shalihin, desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja Kab Purbalingga dengan mengundang
pembicara KH Musthofa Aqil (Cirebon),” tukas Habib Ali kepada jama’ah.
Taushiyah utama dan sudah
ditunggu-tunggu oleh jamaah disampaikan oleh KH Hakim An-Naishaburi,Lc. Pada
kesempatan itu Gus Hakim, demikian panggilan akrab KH Hakim An Naishaburi, Lc yang juga adalah Pengasuh Pondok Pesantren Tanbighul Ghofilien, Bawang Mantrianom,
Banjarnegara.. Gus Hakim menyatakan bahwa acara pengajian ini termasuk
acara yang mendapat berkah dan rahmat Allah SWT. Di dalam perjalanan, papar Gus
Hakim, hujan turun dengan derasnya sehabis maghrib. Tapi di tempat yang mulia
ini, hujan berhenti sejak acara berlangsung.”Semoga acara ini mendapat ridho
dari Allah SWT dan seluruh jamaah Jamrud Lider termasuk ahlul jannah (ahli surga),
allohuma –amin.”
Selanjutnya Gus Hakim mengisahkan kecintaan sahabat kepada Rasulullah
SAW dari hadist riwayat Anas bin
Malik ra seperti dikisahkan dalam HR
Bukhari dalam Shahihnya):
“Ada seseorang yang
bertanya kepada Nabi saw tentang hari kiamat, “Kapankah kiamat datang?”
Nabi pun saw menjawab, “Apa
yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”
Orang itu menjawab, “Wahai
Rasulullah, aku belum mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya saja
aku mencintai Allah dan Rasul-Nya saw”
Maka Rasulullah SAW
bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan bersama orang yang dicintainya, dan
engkau akan bersama yang engkau cintai.”
Gus Hakim mengajak pada jamaah untuk
mencintai para ahlu bayt (keturunan Rasulullah SAW).”Kita nunut
(ikut) dengan rombongan Jamrud Lider ini karena Habib Ali orang yang paling
menguasai dan mengerti Ahli Bayt Rasulullah SAW.”
Menyambut bulan Muharam atau tahun
baru Hijriah, tahun baru Islam yang sebentar lagi akan diperingati oleh ummat
Islam, Gus Hakim mengajak jama’ah untuk bermuhasabah, interopeksi diri apakah
pada tahun ini lebih baik dari hari- hari kemarin .”Koreksilah diri sendiri
dahulu, sebelum dikoreksi di akherat nanti. Sehingga hari-hari ke depan jah
lebih baik dari hari-hari kemarin,” kata Gus Hakim.
Dalam ceramahnya Gus Hakim
menyebutkan tiga golongan manusia dalam keadaan meninggal yang akan mendapat
cinta Allah SWT dan Rasulullah SAW . Pertama, orang yang meninggal dunia dalam keadaan cinta
kepada Allah SWT. Kedua orang yang meninggal dunia dalam keadaan takut kepada
Allah SWT dan yang ketiga adalah orang yang meninggal dunia dalam keadaan malu
kepada Rasulullah SAW. Tepat pukul 23.00 WIB acara acara pengajian kemudian
ditutup dengan doa oleh Habib Ali bin Umar Al Quthban. Jamaah
pulang ke rumah masing-masing baik dalam keadaan berombongan maupun sendiri-sendiri dengan menyusuri
jalan tembus Desa Dermasari menuju Kec Susukan Kab Banjarnegara dengan tertib
dan lancar. (***) Aji Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar