Bulan
bulan mulia itu adalah Bulan Muharam, Rajab, Dulqo’dah dan Dzulhijah. Karena
itu didalamnya banyak diisi dengan
kasih sayang
Muslimat Nahdlatul Ulama Desa
Pekiringan Kecamatan Karangmoncol Kab Purbalingga memperingati Tahun Baru
Hijriah 1435 H pada hari Selasa 5 Nopember 2013 (5/11) di gedung Baitul
Muslimin Desa Pekiringan yang terletak persis di selatan Masjid Cagar Budaya
Wali Prakosa Desa Pekiringan Kec Karang Moncol dengan kegiatan santuan anak
yatim piatu dan pengajian akbar. Sedari pagi, acara dimulai dengan pembacaan
maulid Barjanji dan Sholawat oleh kelompok hadrah rebana Muslimat NU
Pekiringan. Beranjak siang acara dilanjutkan dengan penampilan anak-anak yatim
desa setempat dan anak yatim serta
dhuafa.
Tepat pukul 11.00 acara Pengajian
Akbar yang diisi oleh Hj Nurul Hidayah Supriati, SH MSi , Wakil Ketua Muslimat
Nahdlatul Ulama Purbalingga Jaw Tengah. “Alhamdulillah kita hari ini bisa
memperingati tahun baru Islam. Kebanyakan kita hafalnya tahun baru Masehi.
Padahal, lanjutnya, bulan-buan hjriah itu menjadi acuan dan pedoman dalam
kehidupan.
”Padahal bulan di sisi Allah SWT
membuat bulan-bulan Islam selama 12 bulan, dengan amalan-amalan di dalamnya
karena itu mari kita didik anak-anak kita dengan bulan-bulan Islam sebagai
pedoman hidup. Kita punya bulan dan
tahun yang kita miliki. Apa kita pada hafal? Kita mulai awal tahun, pada
malam 1 Muharam dengan amalan doa akhir
tahun dan doa awal tahun untuk banyak muhasabah, interopeksi diri sehingga
hari-hari ini jauh lebih baik dari hari-hari kemarin. Mudah-mudahan acara ini
mendapat ridho dan pahala dari Allah SWT,” lanjut Hj Nurul Hidayah.
“Saya yakin anak-anak sekarang
lebih tahu bulan Masehi dari pada bulan Hijriah. Anak anak sekarang
banyak-banyak ke kota untuk memperingati Bulan Masehi dengan melihat pesta
kembang api, hura-hura. Dengan peringatan tahun baru Islam sehingga kita punya
bulan Hijriah, sehingga anak-anak tidak pernah lupa hari-hari besar Islam.”
Dalam kesempatan itu Hj Nurul Hidayah
menyatakan keprihatinannya atas banyaknya dekandensi moral yang telah masuk ke
kalangan anak remaja. Angka kriminalitas dan kejahatan moral anak remaja bahkan anak masih belum baligh makin tinggi
.”Ini akibat perkembangan teknologi yang luar biasa, namun anak-anak muda tidak
mempunyai filter terhadap arus kebudayaan global. Banyaknya pernikahan dini,
perkelahian pelajar, hamil di luar nikah dll karena anak-anak sudah turun
bahkan mengalami degradasi moral. Karena itulah saya menghimbau kepada orang
tua untuk mengawasi anak-anaknya dari pengaruh budaya barat, seperti dampak
dari televisi, internet,media,” kata Hj Nurul.
Bulan Muharam, lanjut Ketua DPC
PPP Kabupaten Purbalingga ini, adalah salah satu bulan mulia. Karena banyak
peristiwa penting di dalamnya. “Nabi Musa AS pada 10 Muharam mendapatkan
pertolongan Allah SWT, lolos dari kejaran bala tentara Fir’aun. Karena itu kita
mengisi bulan Muharam dengan amalan-amalan soleh dan mulia, “ kisah Hj Nurul.
Pada
bulan Muharam juga, menjadi salah satu dari 4 bulan mulia di sisi Allah SWT
dalam Islam dan menjadi bulan mulaia karena didalamnya di larang berperang serta menumpahkan
darah. ”Bulan bulan mulia itu adalah Bulan Muharam, Rajab, Dulqodah dan
Dzulhhhijjah. Bulan Muharam diyakini sebagai bulan kasih sayang. Hampir
diseluruh pelosok daerah diisi dengan banyak kegiatan santunan anak yatim,
satunan anak yatim piatu, santunan janda-janda miskin dan santunan anak yatim
piatu dan dhuafa,” lanjutnya.
“Bulan
Muharam menjadi bulan lebarannya anak yatim. Rasulullah SAW menjamin siapa saja
yang menyantuni anak yatim akan masuk sorga, sebagaimana dekatnya dua jari,
sedekat jari tengah dan jari telunjuk. Jadi menyatuni anak yatim pahalanya
tiada lain adalah sorga,” ajak Hj Nurul Hidayah kepada jamaah yang hadir.
Kepada anak-anak yatim yang
hadir, Hj Nurul Hidayah Supriati, SH.M.Si juga berpesan agar anak-anak tidak
berkecil hati, walau tidak punya ayah dan ibu, anak anak diharapkan belajar
yang giat dan mempunyai cita-cita yang tinggi untuk menggapai masa depan yang
lebih baik.
”Semoga anak-anak menjadi
anak-anak yang saleh, jauh dari pengaruh budaya yang merusak dan semakin giat
belajar. Karena anak-anak ini adalah menjadi calon pemimpin yang akan menerima
tongkat estafeta untuk mewujudkan negara yang baldatun thoyibatun warrobun ghofur.”
“Karena itulah kepada anak-anakku
untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Jangan diisi nonton televisi, main play stasion (PS), game online dll. Tapi
isilah amalan-amalan yang sesuai dengan ajaran Islam. Anak-anak perlu kita
bimbing dengan televisi dan warnet namun dengan bertanggungjawab agar tidak
ketinggalan jaman,” tegas Hj Nurul Hidayah.
Untuk itu, santunan anak yatim
ini patut kita dukung sehingga para donatur semakin percaya dan semakin
berkembang. Sehingga kegiatan agama ini menjadi lebih baik lagi. Pergunakan lah
santunan ini untuk menunjang pendidikan anak-anak. Kegiatan santunan ini wujud
syukur dari para donatur, dimana mereka menyisihkan hartanya baik di waktu
lapang maupun sempit dan mendekatkan derajat orang-orang yang bertakwa. Oleh
karena itu juga, gunakan uang santunan dengan sebaik-baknya. Jangan disia-siakan.”
Sedangkan amalan yang lain, kata
Hj Nurul Hidayah Supriyati, SH.M.Si, di bulan Muharam adalah memperbanyak puasa sunnah terutama pada 10 Muharam , di
mana pahalanya sama dengan pahala puasa satu tahun. Acara pengajian kemudian ditutup dengan doa oleh
KH Miftahul Doa dan setelah beramah tamah dengan pengurus Muslimat NU
Karangmoncol, kemudian dilanjutkan
dengan Silaturahmi dengan warga sekitar Masjid Wali Prakosa dalam rangka
merekatkan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. (***) Aji Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar