Banjarnegara dan
Purbalingga Bersholawat
Kehadiran Habib Syech
bin Abdul Qadir Assegaf pada acara Banjarnegara Bersholawat dan
Purbalingga Bersholawat disambut antusias puluhan ribu jama'ah.
Puluhan ribu jamaah umat Islam dari berbagai daerah itu bersholawat
bersama larut dalam lantunan dan kesyahduan kecintaan kepada
Rasulullah SAW
Puluhan ribuan warga
membanjiri Alun-alun kota Banjarnegara untuk bersholawat bareng Habib
Syech Sabtu 31 Agustus 2013 (31/8) atau bertepatan 24 Syawal 1434 H
dalam acara Banjarnegara Bersholawat. Banjarnegara Bersholawat
sebagai salah satu kegiatan inti pada event Festival Banjarnegara
2013 (FSB) menjadi rangkaian penutup kegiatan FSB yang berlangsung
dari tanggal 24-31 Agustus 2013.
Banjarnegara Bersholawat
adalah event akbar spiritual berupa sholawat massal bersama Habib
Syech Habib Abdul Qadir Assegaf yang selalu dinantidan dihadiri oleh
sekitar 50.000 jammaah pencinta shalawat Habib Syech.
Sejak sore hari
masyarakat yang berasal dari berbagai penjuru kota di Banjarnegara
dan dari kabupaten tetangga seperti Wonosobo, Purbalingga, Kebumen
dan Purwokerto sudah mulai merapat ke Alun-alun kota. Mereka sudah
larut dalam dendang sholawat yang terdengar sejak sore hari.
Malam harinya Habib
Syech bin Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf yang sudah ditunggu
kehadirannya pun akhirnya hadir menghapuskan dahaga jemaah yang sudah
menunggu sejak sore hari. Dan tidak menunggu terlalu lama sholawat
pun mulai dikumandangkan habib syeick yang diikuti puluhan ribu
Syekher Mania (sebutan bagi penggemar habib syech). Syair lagu lama
seperti Syiir Jawa “Padang Bulan” terdengar indah dan seakan
menjadi “baru” dan lebih menggoda telinga (indah) untuk terus
mendengarnya.
Sehingga sekalipun
berdesak-desakan, puluhan ribu masyarakat Banjarnegara tampak
antusias untuk mengikuti acara Banjarnegara Bersholawat. Ratusan
Banser dan aparat keamanan memagari panggung berukuran besar itu agar
puluhan ribu pengunjung yang memadati alun-alun Bajarnegara. Acara
Banjarnegara Bersholawat dimulai tepat pukul 20.00 dengan sambutan
dari ketua Panitia pelaksana Wahid mengatakan Banjarnegara
bersholawat merupakan acara dalam rangka HUT RI ke 68 , Hari
Jadi ke 182 dan merupakan rangkaian penutup Festival Serayu.
“Kegiatan bersholawat
merupakan kegiatan rutin tahunan, dan berharap tahun mendatang
kegiatan serupa bisa dilaksanakan kembali, mengingat Banjarnegara
bersholawat adalah kegiatan silaturahmi untuk menyatukan umat
manusia,” kata Wahid.
Bupati Banjarnegara
Sutedjo Slamet Utomo dalam sambutannya mengatakan Banjarnegara
bersholawat merupakan wujud rasa syukur masyarakat Banjarnegara
kepada Tuhan YME. sekaligus memanjatkan doa agar selalau diberikan
kekuatan lahir batin dalam mengarungi kehidupan ke depan untuk lebih
baik lagi.
“Semoga melalui
Banjarnegara bersholawat ini Banjarnegara akan di berikan kemakmuran,
tentram, rukun damai, aman dan menjadi Banjarnegara yang baldatun
Thayyaibatun wa rabbun Ghofur. Gemah Ripah Loh Jinawi, ” kata
Sutedjo.
Turut memberi sambutan
Banjarnegara Bersholawat Ir. H. Isran Noor, MSi, Bupati Kutai Timur
yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia
(APKASI).
Selepas itu, Habib Syech
bin Abdul Qodir Assegaf berpesan supaya masyarakat tetap menjaga
persatuan dan kesatuan. Perbedaan pendapat, menurut dia jangan
menjadi sumber perpecahan. Karena itu umat harus mengutamakan
toleransi.
Dalam kesempatan
tersebut, dia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Sutedjo
Slamet Utomo dan Wabup Hadi Supeno, serta jajarannya terhadap
dukungannya terhadap acara “Banjarnegara Bersholawat.”
Sekitar pukul 12.00
malam, Banjarnegara Bersholawat ditutup dengan pembacaan doa oleh
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Meskipun di hadiri puluhan ribu
jemaah acara Banjarnegara bersholawat berlangsung tertib.
Purbalingga
Bershalawat
Ribuan masyarakat Purbalingga, Minggu malam
1 September 2013 (1/9) memutihkan Alun Alun Purbalingga dalam acara
bertajuk Masyarakat Purbalingga, TNI dan Polri bershalawat. Kegiatan
yang digelar untuk kali kedua di Alun Alun menghadirkan Habib Syech
bin Abdul Qodir Assegaf bersama majelis taklim Ahbabul Musthofa.
Begitu Habib Syech tiba di panggung sebelah timur Alun Alun, ribuan
syekher Mania (sebutan bagi penggemar Habib Syech) langsung
mengelu-elukan putra almarhum Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman
Assegaf, tokoh alim dan imam masjid jami Assegaf Solo dan memintanya
langsung mengumandangkan syair shalawat yang memang dinantinya sejak
sore hari.
Panitia memasang banyak layar proyektor di setiap
sudut alun-alun Purbalingga, sehingga penonton tidak perlu lagi
berdesak-desakan masuk ke dalam alun-alun Purbalingga yang sudah
sangat penuh sesak. Sehingga penonton cukup melihat acara shalawatan
melalui layar lebar yang dipasang tanpa mengurangi kekhusyukan dan
kesyahduan Purbalingga Bershalawat.
Setelah meminta syekher mania untuk tertib,
shalawatpun mulai dikumandangkan Habib Syech yang didampingi ustad
KH. Yahya Al Mutamakin, Bupati Drs. Sukento Ridho
Marhaendrianto, MM dan para ulama dan pimpinan pondok pesantren di
Purbalingga. Terlihat hadir disisi Habib Syech, tamu kehormatan
Bupati Kutai Timur Ir. H. Isran Noor, MSi yang juga Ketua Asosiasi
Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Komandan Korem
(Danrem) 071/Wk Kolonel Kav. Nugroho Tjendakiarto, SH.
Wakil Kapolres Purbalingga Komisaris Polisi Mulyadi
mewakili panitia Purbalingga Bersholawat menyambut baik acara ini dan
berharap acara shalawatan ini berlangsung aman, tertib dan lancar. Selepas sambutan panitia, acara bersambung dengan sambutan Bupati Purbalingga, H. Sukento Ridho Marhendianto, MM.
Bupati Sukento mengaku sempat “kethar –
Kethir” (Was Was) karena sang Habib dikabarkan sempat mengalami
sakit. Tetapi akhirnya Purbalingga Bershalawat jilid II dapat
terlaksana. “Alhamdulillah, akhirnya malam ini Habib Syech bisa
hadir kembali bersama masyarakat Purbalingga, para anggota TNI dan
Polri, bersenandung shalawat bersama,” katanya saat memberikan
sambutan singkat.
Diantara lantunan syair-syair shalawat seperti lagu
lama “Padang Bulan”, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf sempat
berpesan kepada umat Islam agar senantiasa menjaga persatuan dan
kesatuan. Perbedaan pendapat yang sering muncul dalam kehidupan
bermasyarakat menurutnya jangan sampai menjadi sumber perpecahan
bangsa, apalagi perpecahan diantara umat Islam.
“Purbalingga bershalawat dan kegiatan bershalawat
lainnya akan mampu mempersatukan perbedaan. Sebagaimana dicontohkan
Nabi Muhammad KH Yahya Mutamakin menuturkan, dengan bershalawat
mengagungkan Nabi Muhammad, menjadi salah satu bukti cinta kita
kepada rosul Allah SWT yang telah terlebih dahulu mencintai umatnya.
“Mudah-mudahan, kita bisa memiliki presiden yang cinta shalawat,
wakil presiden cinta shalawat, bupati yang suka bershalawat,”
katanya.
Menurut KH Yahya, ketika para pemimpin kita padai
bershalawat dan menjadi pemimpin yang baik, maka dirinya
berkeyakinan, para menterinya, pembantu-pembantunya, aparatnya dan
seluruh masyarakat Indonesia akan menjadi lebih baik. (Aji
Setiawan, Purbalingga)
Caption:
- Lead
- Barisan Serba Guna (Banser) Banjarnegara. Mengamankan panggung shalawatan
- Habib Syech di Purbalingga. Jaga persatuan di tengah perbedaan
- Melihat melalui layar lebar. Tanpa mengurangi kekhusyukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar