Senin, 30 September 2013

Caleg DPRD II Purbalingga Dapil 3

    2. AJI SETIAWAN, ST
    Caleg DPRD II Purbalingga Dapil 3
    Bukateja, Purbalingga, Kemangkon
                                                           

Jumat, 27 September 2013

Mohon Doa Restu dan Dukungan untuk Aji Setiawan, ST

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Dengan mengucapkan:
Memohon doa dan restu serta dukungan dalam pencalegan DPRD II Kab Purbalingga dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang bertanda gambar Ka'bah bernomor 9 dengan nomor urut 2 pada Pemilu 2014 untuk wilayah Daerah Pemilihan III Purbalingga yang meliputi Kecamatan Bukateja, Kecamatan Kemangkon dan Kota Purbalingga.
Atas dukungan dan kerja sama Bapak/Ibu, saudara/saudari dan rekan-rekan semua dimana pun berada, saya mengucapkan banyak terima kasih dan sukses selalu untuk kita sekalian. Semoga Alloh SWT senantiasa mengiringi langkah kita dalam membangun nusa ,bangsa dan agama ini sehingga kedamaian, ketenangan, keamanan, keselamatan dan kesejahteraan senantiasa terlimpah dalam lingkungan , keluarga, kerabat kita di mana pun berada. Amin!!
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 Hormat saya,
 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Dengan mengucapkan:
Memohon doa dan restu serta dukungan dalam pencalegan DPRD II Kab Purbalingga dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang bertanda gambar Ka'bah bernomor 9 dengan nomor urut 2 pada Pemilu 2014 untuk wilayah Daerah Pemilihan III Purbalingga yang meliputi Kecamatan Bukateja, Kecamatan Kemangkon dan Kota Purbalingga.
Atas dukungan dan kerja sama Bapak/Ibu, saudara/saudari dan rekan-rekan semua dimana pun berada, saya mengucapkan banyak terima kasih dan sukses selalu untuk kita sekalian. Semoga Alloh SWT senantiasa mengiringi langkah kita dalam membangun nusa ,bangsa dan agama ini sehingga kedamaian, ketenangan, keamanan, keselamatan dan kesejahteraan senantiasa terlimpah dalam lingkungan , keluarga, kerabat kita di mana pun berada. Amin!!
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 Hormat saya,
 
 
 


Senin, 23 September 2013

MWC NU Bukateja Bentengi Warga Dengan Aswaja





Majlis Wakil Cabang Nahlatul Ulama Kecamatan Bukateja Kab Purbalingga Jawa Tengah mennggelar pengajian dwi mingguan sebagai upaya membentengi jami’yah dari gempuran aliran-aliran yang berseberangan dengan akidah ahlussunnah waljama’ah.


Minggu , 22 September 2013 bertepatan dengan 16 Dzulqo’dah 1434 Syawal 1434 H halaman masjid Halaman Masjid Nurul Badri, Dukuh Kalimenur Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah telah penuh sesak oleh ratusan jamaah dari berbagai daerah yang menghadiri Pengajian Rutin Ahad Pagi Dua Mingguan MWC Nahlatul Ulama Kec Bukateja Kab Purbalingga Jawa Tengah.
Majlis Wakil Cabang Nahlatul Ulama Kecamatan Bukateja Kab Purbalingga Jawa Tengah mennggelar pengajian dwi mingguan sebagai upaya membentengi jami’yah dari gempuran aliran-aliran yang berseberangan dengan akidah ahlussunnah waljama’ah.
Hampir seluruh pimpinan Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga baik tingkat syuriah sampai ke tingkat tanfidziyah bahkan juga seluruh jajaran badan otonom NU seperti Ansor, Muslimat, Fatayat tumpah ruah menghadiri pengajian rutin tidak saja di dalam masjid, sampai halaman masjid bahkan sampai menutupi jalan raya.
Acara dimulai dengan pembacaan tahlil bersama oleh Ustadz Ahmad Sobari dan langsung berlanjut dengan taushiyah utama oleh KH Abror Mushodiq, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Abror, Desa Kedungjati Kec Bukateja Kab Purbalingga.
Majlis Wakil Cabang Nahlatul Ulama Kecamatan Bukateja Kab Purbalingga Jawa Tengah mennggelar pengajian dwi mingguan ini sebagai upaya membentengi jami’yah dari gempuran aliran-aliran yang berseberangan dengan akidah ahlussunnah waljama’ah.
Dalam ceramahnya KH Abror Mshodiq menguraikan bab Tawassul. “Tawassul diperbolehkan dalam Islam karena ada dalilnya yakni QS Al Maidah;35:’Hai orang-orang yang beriman, patuhlah kepada Allah, dan carilah wasilah kepada-Nya, dan berjuanglah di jalan Allah, supaya kamu beruntung’.
Tawasul artinya menjadikan sesuatu sebagai perantara dalam usahanya untuk memperoleh kedudukan yang tinggi di sisi Allah atau mewujudkan keinginan dan cita-citanya . Sedang wasilah adalah sesuatu yang dijadikan sebagai perantara dalam bertawasul.
Seperti anda ingin dekat gusti Allah SWT , maka anda berwasilah dengan orang-orang yang dekat dengan Gusti Allah SWT,” kata KH Abror Mushodiq menggambarkan.
Sebagaimana anda ingin dekat pak Bupati, anda tidak langsung bertemu dengan pak Bupati, maka anda tidak langsung bertemu dengan Bupati. Namun harus dahulu bertemu dengan orang-orang yang dekat pak Bupati. Baru anda bisa bertemu langsung dengan Pak Bupati,” kata KH Abror menceritakan.
Dilanjutk n, Ketika seseorang bertawasul dengan orang lain, pada saat itu ia berprasangka baik kepadanya dan meyakini bahwa orang tersebut adalah orang saleh yang mencintai Allah dan dicintai Allah. Ia menjadikan orang tersebut sebagai wasilah (perantara) kaena ia mencintainya. Dengan demikian sebenarnya ia sedang bertawasul dengan cintanya kepada orang tersebut.
Dikisahkan oleh KH Abror Mushodiq, ada orang yang sedang melewati sebuah sungai tiba-tiba ia tenggelam. Ia berteriak berteriak ,’Ya Allah , selamatkan aku dari bencana banjir,” Tapi ia malah ketika awal berdoa justru makin tenggelam ke dalam arus sungai. Akhirnya orang tersebut berteriak dengan keras sambil menyebut nama gurunya sambil menyebut sampai Rasulullah SAW. “Ya Rasulillah Aghitsni sambil menyebut nama gurunya. Anehnya, ia bisa berjalan di atas air dan selamat. Suatu ketika setelah ia selamat dari bencana banjir itu, ia kemudian mendatangi gurunya dan menceritakan hal tersebut. Mendengar cerita itu, sang Guru hanya berujar,”Saya setiap malam tiba sering berdoa kepada Allah SWT agar murid-muridku bisa selamat, dan sukses menjalani bahtera kehidupan.” Sang Guru itu tiap malam mendoakan kepada Allah SWT, selamatlah murid-muridnya.
Dengan demikian setiap orang yang bertawasul dengan orang lain, berarti ia sedang bertawasul dengan orang lain, berarti ia sedang bertawasul dengan amal salehnya sendiri, yaitu cinta.
KH Abror Mushodiq lalu menguraikan beberapa tradisi amaliah Ahlus Sunnah Wal Ja’maah yang ada di lingkungan warga Nahlatul Ulama seperti Istighosah, Mujahadah, Tahlilan, Ziarah Kuburan dll.
Khusus Ziarah Kubur, KH Abror Mushodiq menjelaskan bahwa Ziarah kubur diperbolehkan oleh Islam sebab ini sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.”Sesungguhnya dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, akan tetapi sekarang ziarah lah kubur, karena yang demikian itu dapat menjadikan (seseorang) zuhud terhadap dunia dan ingat kepada Akhirat. (HR Ibnu Majah).
KH Abror Mushodiq kemudian mengisahkan bahwa Rasulullah SAW dan sahabatnya pernah melewati salah satu kuburan Muslimin. Setelah memberi salam kepada ahli kubur, tiba-tiba Rasulullah berhenti di dua kuburan. Kemudian beliau berpaling kepada sahabatnya dan bersabda, ”Kalian tahu bahwa kedua penghuni kuburan ini sedang diazab di dalam kubur? Mereka tidak diazab karena dosa-dosa dan kesalahan mereka yang besar. Akan tetapi mereka diazab karena dosa-dosa dan kesalahan mereka yang sepele dan kecil. Yang pertama diazab karena suka berbuat namimah (mengumpat / ceritain orang)  dan yang kedua diazab karna tidak beristinja' (tidak cebok setelah hadats kecil)”.
Kemudian Rasulullah saw memetik dua tangkai pohon dan ditancapkanya di kedua kuburan tersebut. Sahabat bertanya apa maksud dari yang telah dilakukan Rasulullah saw itu. Beliau bersabda : "Allah memberi keringanan azab bagi kedua penghuni kubur tersebut semasih tangkai-tangkai pohon itu basah dan belum kering. Karena tangkai-tangkai pohon tersebut beristighfar untuk penghuni kubur yang sedang diazab” (HR Muslim).
Selepas sambutan panitia kegiatan oleh H Muhtamil S Ag. Acara berlanjut dengan ceramah selanjutnya oleh KH Arif Musodiq , Pengasuh Pondok Pesantren Putra Putri Nurul Qur’an, Bukateja Kab Purbalingga Jawa Tengah.
	Dalam kesempatan tersebut KH Arif Musodiq menceritakan awal pengajian ini dmana pengajian rutin dwi mingguan MWC Kec Bukateja ini adalah forum komunikasi tokoh tokoh Nahdhlatul Ulama yang ada di kec Bukateja. Perlu diketahui forum ini telah berdiri bulan Syawal 1334 H  dan kegiatan dikerjakan berkolaborasi antara NU, Muslimat, GP Ansor, Fatayat Ma’arif baik tingkat desa maupun kecamatan se-Kecamatan Bukateja. Serta kegiatan pengajian ahad pagi ini lintas partai politik. Boleh diikuti oleh siapa saja mulai dari PPP, PKB, Gerindra, Golkar, Nasdem pokoknya bisa semua partai politik bisa ikut, yang penting niat lillahy Ta’ala.” “Pengajian ini umum keliling dan diselenggarakan oleh tiap ranting NU dengan pembicara dari tokoh NU yang dipilih oleh pimpinan setempat. Demkian pun untuk tim Bahtsul Masail untuk menjawab pertanyaan  dari jamaah yang diajukan pada pengajian sebelumnya. Ada Tim Sepuluh yang berisi tokoh-tokoh NU yang tugasnya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh jama’ah yang hadir,” terang KH Arif Mushodiq.
	Tim sepuluh itu anggotanya Kiai-kiai , KH Saifudin , KH Salbani, KH Muhammadun dll. “Materi sudah dibag-bagi oleh Tim Materi untuk menjawab pertanyaan jamaah. Alhamdulillah pada hari ini ada 15 pertanyaan yang masuk. Nanti akan dijawab pada pengajian rutin berikutnya di Pondok Pesantren Darussalam, Cipawon Kec Bukateja Kab Purbalingga yang diasuh oleh KH Abdul Ghofur Arifin.
	Selanjutnya Gus Arif, demikian panggilan akrab KH Arif Musodiq menekankan pentingnya silaturahmi. Sebab selain memperkuat Islamiyah juga bisa menambah umur dan melapangkan rizki. 
Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam pertemuan ini berkumpul semua pengurus dan warga yang tidak perlu lagi kita sambangi tiap rumah bisa satu kecamatan, lanjut Gus Arif. “Tapi di tempat ini kita bisa berkumpul semuanya. Kita bisa saling berbagi kiat sukses dalam berbisnis, apakah karena kendala pemasaran dalam bisnis ataukah karena bahan baku atau karena manusianya (Service),” kata Gus Arif yang juga adalah ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Kab Purbalingga Jawa Tengah.
Kurang lebih 20 menit KH Arif Musodiq berceramah dan acara kemudian ditutup dengan doa oleh KH Abror Mushodiq dan saling bersalaman bersama.
(***) Aji Setiawan, Purbalingga


Selasa, 17 September 2013

PPP Konsentrasi Memenangkan Pemilu Legislatif, SDA Imbau Caleg PPP Hindari Cakar-Cakaran






Sekalipun DPW PPP Jawa Tengah dalam sikap politinya siap mencalonkan Dr. H. Suryadharma Ali , M.Si (SDA) sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2014. SDA ternyata lebh konsentrasi memenangkan PPP pada pemilu legislatif 2014.
                Secara implisit Ketua DPW PPP Jawa Tengah Dr. Arif Mudatsir Mandan, M.Si pada pidato politik pembukaan pengukuhan dan pembekalan Calon Legislatif (PPP) sekaligus acara Halal bi Halal antara pengurus DPP PPP dengan Caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR, DPRD I dan DPRD II serta seluruh jajaran Pengurus PPP baik DPW dan DPC PPP se-Jawa Tengah menyatakan DPW PPP Jawa Tengah akan mencalonkan SDA sebagai calon Presiden RI pada Pemilu 2014 di Patra Jasa Convention Hotel, Minggu 15 September 2013 (15/9), Semarang Jawa Tengah.
Pada kesempatan itu tampak hadir KH Maemoen Zubair (Ketua Majlis Pertimbangan Syariah DPP PPP), KH Iskandar Noer, SQ(Wakil Ketua Majlis Pertimbangan Syariah DPP PPP), H. Lukman Hakim Saifudin Zuhri (Wk Ketua DPP PPP), H. Romahurmuziy, MT (Sekjend DPP PPP), dan sejumlah tokoh PPP se-Jawa Tengah. Sebelum acara ini dibuka, grup musik Madani dari Semarang menghibur pada hadirin yang hadir dengan tembang-tembang Islami sampai acara dibuka secara resmi. Lepas pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Ustadz Rohani acara dibuka dengan doa pembuka oleh KH Noer Iskandar, SQ dan berlanjut dengan pidato pembuka oleh Ketua DPW PPP Jawa Tengah , Dr Arif Mudatsir Mandan, M.Si.
          “Insya Alloh, PPP akan mengalami kenaikan suara Pada Pemilu 2014 yang signifikan. Ini dilihat dari gairah para calon legislatif PPP se-Jawa Tengah yang hadiri untuk memenangkan PPP. Paling tidak kita akan merebut kembali suara PPP yang hilang sejak Pemilu 1999. Kita harus berjuang semaksimal mungkin sehingga target DPW PPP Jawa Tengah menargetkan minimal 12 kursi DPR dari sepuluh Dapil yang ada di Jawa Tengah dapat tercapai,” kata Dr Arief Mudatsir Mandan, M.Si .
          Dilanjutkan oleh Ketua DPW PPP Jawa Tengah, kita harus berusaha semaksimal mungkin agar “Papan Dayan” kita rebut kembali. Seperti kita ketahui bersama “ Papan Dayan” adalah jatah untuk Wakil Ketua DPRD I Jawa Tengah. Sementara Pada Pemilu 2009 perolehan suara PPP Jawa Tengah hanya memperoleh 7 kursi sehingga hanya bisa membentuk jatah kursi fraksi saja , tidak dapat merebut Wakil Ketua DPRD I Jawa Tengah.
          Dalam berbagai kesempatan Ketua DPW PPP Jawa Tengah menargetkan suara PPP Jawa Tengah bisa mencapai minimal 15 kursi DPRD I Jawa Tengah. Artinya, bisa mencapai 15% suara nasional PPP. “Apabila suara PPP Jawa Tengah mencapai 15% PPP . Kita akan mencalonkan Ketua Umum DPP PPP, Dr H Suryadharma Ali, MSi menjadi Calon Presiden  pada pemilu 2014,” kata Ketua DPW PPP Jawa Tengah disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari caleg dan pengurus PPP se-Jawa Tengah.
Setelah mengukuhkan para legislatif dengan pemasangan pin dan caping PPP pada sembilan caleg PPP dari JawaTengah yakni:H. Suryanto, SH; Rabiatul Adawiyah;Drs.Isa Muhsin; M Ainur, Haq;Hj Zumrotus Sa’adah; H Tontowi Jauhari;Drs. Musliman; Dra Wardifah dan H Yasin Musthofa.
Simbol caping yang dipakai oleh sembilan caleg PPP, dimaknai bahwa PPP sangat peduli dengan rakyat kecil; kaum dhuafa, anak yatim, petani , nelayan, buruh dll.
Lepas acara pemasangan caping dilakukan sembilan kali pemukulan gong oleh SDA menandai pengukuhan seluruh caleg PPP se-Jawa Tengah secara resmi.  Acara pengukuhan caleg masih berlanjut pembekalan dan doa penutup  oleh  KH Maemoen Zubair (Ketua Majlis Syariah DPP PPP) .
Ketua Umum DPP PPP , Drs H. Suryadharma Ali menanggapi ajakan Ketua DPW PPP Jawa Tengah untuk menjadi calon Presiden menanggapinya dengan santai. Kedua tokoh PPP itu memang dikenal sudah akrab lama, bahkan sering mengaku tidur satu bantal bersama, dahulu pada masa masih aktif sebagai penggiat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebuah organisasi ounderbow otonom persatuan mahasiswa Nahdlatul ‘Ulama. SDA justru tidak menyampaikan pidato politik, namun memberikan suntikan semangat dan trik-trik memenangkan Pemilu.
Memang untuk mencalonkan presiden sendiri, PPP harus mempunyai dukungan suara yang besar. Sementara saat ini PPP pada pemilu 2009 hanya memperoleh 5,4% suara. Serta mekanisme PPP untuk mengusung calon PPP sebagai Presiden RI tidak diputuskan melalui konvesi presiden seperti yang terjadi sekarang ini pada partai –partai besar. Namun harus diputuskan melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP yang akan diikuti oleh seluruh jajaran Pimpinan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) se-Indonesia pada bulan November.
Sudah barang tentu, menjadi tugas besar DPP PPP dan seluruh jajaran pengurus PPP di berrbagai tingkatan agar perolehan suara meningkat. Sementara melihat kondisi real PPP saat ini, persaingan antar calon legislatif pada Pemilu 2014 semakin ketat. Tidak saja antar partai, namun juga antar caleg dalam satu partai. Terkadang dalam satu pun sudah saling bermusuh-musuhan, tidak saja di PPP namun di semua Partai Politik.
Menghadapi peta politik yang penuh persaingan itulah  SDA mengimbau calon legislatif (caleg) PPP  dari partai berlambang Ka’bah itu menghindari cakar-cakaran. Sebab untuk menjadi presiden, menurut SDA butuh pertimbangan pribadi dan kolektif. Keputusan terkait hasil pemilu 2014 akan di bahas lewat Rapimnas.
SDA menyatakan calon anggota legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada pemilu 2014 harus bersinergi untuk meraih suara sebanyak mungkin. ”Jangan ada lagi cakar-cakaran , menghalalkan segala cara untuk meraih suara bagi dirinya sendiri,” kata SDA saat memberikan pembekalan pada sekitar 1488 caleg DPR, DPRD I dan DPRD II dan jajaran Pengurus PPP baik DPW dan DPC PPP se-Jawa Tengah. Dari data yang ada acara ini dihadiri 90% caleg PPP se-Jawa Tengah.
SDA menekankan agar para caleg menjunjung tinggi etika dan dan kerja bersama agar PPP dapat mendulang suara sebanyak-banyaknya pada Pemilu 2014 nanti.
Jika berjalan sendiri-sendiri, kata SDA, tidak mustahil akan berdarah-darah karena tenaga dan dana yang dikeluarkan  tidak maksimal.”Karena itu , kebersamaan sangat penting. Saya tidak ingin ada kader nanti yang meratap kesedihan karena kekalahan pada Pemilu 2014,” kata SDA yang juga adalah Menteri Agama.
Ia menjelaskan persiapan untuk menghadapi Pemilu masih enam bulan ke depan. Menurutnya itu cukup, tidak perlu merasa takut kekurangan dukungan, asal para caleg bisa menyapa warga dengan baik, bersilaturahim dengan tokoh agama dan mengedepankan sikap santun.
Ia mengakui belakangan ini sejumlah tokoh agama ,termasuk ulama sudah didekati oleh partai lain. Sedangkan caleg dari PPP belum ada yang mncul seperti dikeluhkan ulama pada daerah itu. Padahal ulama di daerah itu tak tergiur dengan bujuk rayu dari partai lain. Mereka tetap istiqomah di PPP, terutama di daerah basis PPP yakni Jawa Timur.Mereka tetap istiqomah dan konsisten di PPP.
Karena itu, katanya, para caleg harus pro aktif mendatangi ulama. “Pintu sudah terbuka, tinggal menjalin silaturahim saja. Dana memang perlu, tapi bukan segalanya. Jangan terbelenggu dengan modal. Dengan dana yang penuh keterbatasan, saya berharap semua bisa mengatasi keterbatasan. Tetap semangat! Tetap bekerja!,” tegas SDA.
Untuk itu ia mengajak para caleg untuk segera mendekati kalangan ulama dan  pimpinan ormas Islam. “Dua modal PPP yakni PPP berasas Islam dan menjadi rumah besar umat Islam. Meski  partai ini berasas Islam tetapi mampu mengembangkan demokrasi, bergaul dengan masyarakat yang majemuk dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila.”
Setelah jeda untuk shalat ‘Asyar, acara berlanjut dengan dialog interaktif antara peserta pengukuhan caleg se-Jawa Tengah dengan jajaran pengurus DPP PPP yang diwakili oleh H. Romahurmuziy,MT dan H. Soeharso Monoarfa  dan dipandu oleh Drs. H. Istadjib, AS (DPW PPP Jawa Tengah) tetang strategi bagaimana cara memenangkan PPP. Tepat jam 17.00 acara ditutup dengan  membaca QS Al ‘Ashr bersama. (***) 
Aji Setiawan, ST

Sabtu, 14 September 2013

MT Riyadus Sholihin : Supaya Dapat Rahmat dan Berkah Allah SWT







Bacaan Maulid Simthud Durar bersenadung berpadu diiringi lantunan shalawat penuh kerinduan kepada junjungan agung Nabi Besar Muhammad SAW berkumandang dari grup rebana Majlis Taklim Riyadhus Sholihin Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga-Jawa Tengah.

Jumat Kliwon pagi itu, 13 September 2013 atau bertepatan 7 Zulqaidah 1434, jamaah rutin Maulid Simthud Duror Majlis Taklim Riyadus Sholihin mengadakan acara maulid Nabi Muhammad SAW, Simthud Durar, sebuah kitab kecil maha karya Habib Ali bin Muhammad Husein Al Habsyi.
Acara rutinan jama’ah Simthud Durar Majlis Taklim Riyadus Sholihin tidak saja tersebar di kabupaten Purbalingga saja sejak tahun 1990-an, namun sudah menyebar ke Kabupaten tetangga seperti Banjarnegara, Banyumas, Wonosobo bahkan Cilacap.
Jamaah tidak hanya didominasi oleh kalangan muda saja, namun juga oleh bapak-bapak dan ibu-ibu bahkan anak-anak kecil ikut larut dalam senandung shalawat bersama. Acara inirutin digelar tiap Jum’at Kliwon oleh Shohibu Bayt yakni Habib Ali bin Umar Al Qithban yang juga adalah pengasuh Majlis Taklim Riyadus Sholihin.
Acara yang digelar tiap Jumat dan Selasa pagi ini menjadi ajang silaurahmi antar ulama, habaib dan jamaah yang ada di sekitar kab Purbalingga. Selepas pembacaan maulid Simthud Durar yang dibaca secara estafet oleh para Habaib, acara bersambung dengan Kalam Ilahy oleh Ustadz Abdul Haris yang berlanjut dengan sambutan dari Habib Ahmad bin Ja’far Al Habsyi dari kota Wonosobo mewakili tuan rumah.
Kebetulan Habib Ali bin Umar Al Qithban saat itu akan memberangkatkan istri dan salah satu anaknya berangkat Haji, sehingga dalam sambutannya, Habib Ahmad bin Ja’far meminta pada jama’ah yang hadir untuk mendoa’kan istri Habib Ali bin Umar Al Qithban untuk melaksanakan panggilan Allah SWT pada bulan ini ke baitullah (Ka’bah) dengan aman dan pulang mendapat predikat haji yang mabrur.
Selepas sambutan dari Habib Ahmad bin Ja’far Al Habsyi, pembicara utama yang ditunggu-tunggu KH Zuhrul Anam yang juga pengasuh Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy, Leler, Krandegan, Banyumas menyampaikan ceramah utama.
Dalam muidzah hasanah yang disampaikan dengan santai itu selain mengungkap pentingnya majlis-majlis pengajian majlis ilmu dan maulid.
KH Zuhrul Anam menyatakan rasa syukur kepada Allah karena kita berharap mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat. Allah SWT dalam mempunyai nafahat (kemuliaan) yakni syaraful jaman (kemuliaan waktu), saraful makan (kemuliaan tempat) dan syaraful ahyan (kemuliaan orang-orang yang mulia).
Karena kita khusnudhan kita perbanyak kepada Allah SWT, karena waktu kemuliaan terdapat pada kemuliaan waktu yang mustajab , terutama waktu hari Jumat. Karena pada waktu hari ini hari Jumat, maka kita tingkatkan dengan ibadah dengan membaca Al Qur’an, shalat sunnah, dzikir dan bershalawat agar mendapat nafahat dan dihujani guyuran Rahmat Allah SWT.
Kedua, ada kemuliaan tempat (syaraful makan).Kita tadi banyak membaca shalawat kepada Allah SWT sehingga kita berharap mendapatkan nafahat pada tempat seperti ini yang banyak dibacakan asma Allah SWT dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Di mana di tempat ini kita juga banyak mengingat dan memuji Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Ketika syaraful ahyan, yakni kemuliaan pada orang-orang yang mulia. Seperti Zuriyyah (keturunan) junjungan Nabi Muhammad SAW. Kita tidak saja memandang fisik lahir (dhohir) namun juga rikhlatul qalbi, meraih perjalanan hati agar mendapat nikmat, ta’dhim , mahabah, ikhtirom kepada Nabi Muhammad SAW.
Karenanya kita harus bersyukur kepada Allah SWT agar kita mendapat keberkahan dan rahmat Allah SWT pada majlis shalawat seperti yang kita lakukan sekarang ini,” lanjut KH Zuhrul Anam.
Saya pernah mendengar Bapak saya bercerita, suatu waktu bapak saya (KH Hisyam Zuhdi) pernah bertemu Gus Malik bin Syaikh Ihsan Jampes (Kediri) yang dilihat bapak saya adalah abah dari Gus Malik, yakni Syaikh Ihsan Jampes, namun adalah orang di belakang nya yakni Syaikh Ihsan Dahlan Jampes (Kediri). Jadi yang dilihat oleh bapak saya fisik ( rihlatul ruh) , bashiroh (tatapan mata) bukan Gus Malik, namun rikhlatul qalbi dengan Syaikh Ihsan Jampes.
Ibadah diterima tidak seutuhnya Allah SWT. Seperti shalat lima waktu ada yagn diterima 1/8, 1/9 bahkan 1/10 saja oleh Allah SWT. Demikian orang haji juga begitu tidak saja haji secara jasad dan ruh, tapi juga hatinya. Orang yang alim dikatakan banyak ilmu tapi sombong di hadapan Allah SWT kalah mulia (qabul) oleh orang yang sedikit ilmu namun hatinya masih merasa merasa kotor , asor (rendah hati), banyak dosa dan jelek di hadapan Allah SWT dengan berharap ibadah kita bisa diterima Allah SWT.
Rasulullah SAW sangat menyayangi orang-orang yang merasa hina (berdosa) di hadapan Allah SWT, sehingga kita pun agar berharap mendapat Rahmat Allah SWT,” lanjut Gus Anam.
Ia lalu mengisahkan perjalanan hajinya ke Mekkah saat berangkat haji pada tahun 2003 bersama KH Maemoen Zubair (Sarang, Rembang). “Karenanya kita harus merasa butuh dengan Rasulullah SAW, agar ibadah kita bisa diterima Allah SWT.”
Deikian dengan ibadah haji saat kita berziarah ke Ka’bah di Mekkah dan makam Rasulullah SAW di Madinah, kita berharap tidak saja ziarah ke baitullah dan makam Rasulullah SAW secara dhohir (fisik) namun juga menghayati dan merasakan kehadiran Nabi Muhammad SAW (rikhlatul qalbi).
Jamaah tidak beranjak dari tempat duduknya, sampai akhir acara. Selepas ditutup doa maulid oleh Habib Ali bin Umar Al Qithban, jamaah dijamu dengan makan nasi kebuli bersama. (***) Aji Setiawan

Gus Hayat Ajak Semua Calon Legislatif (Caleg) PPP Membangun Kebersamaan




 Pertemuan KH Hayatul Makki,SH (Caleg Dapil VII) Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara dengan Caleg-caleg DPRD II se-Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah pada hari Selasa, 10 September 2013 bertempat di Pondok Pesantren Al Fu’uyyun” Tuk Sewu Jabal Putat yang diasuh oleh KH Mumasdar, Dukuh Kembaran, Desa Cipawon Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah menjadi ajang silaturahmi dan sekaligus persiapan pengukuhan Calon Legislatif  nantinya pada tanggal 15 September 2013 di Semarang.
Acara yang berlangsung shalat ba’da dhuhur itu dimulai dengan sambutan Ketua DPC PPP Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Hj Nurul Hidayah Supriyati, SH. MSi. Selepas sambutan singkat langsung bersambung dengan sambutan utama KH Khayatl Makki, caleg No 2 dari Partai Ka’bah Dapil VII Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu, KH Khayatul Makki mengajak semua caleg dan jajaran pengurus DPC PPP Kab Purbalingga Jawa Tengah untuk membangun maiyah, kebersamaan.
Saya tidak bisa mengarahkan. Semua akan mendapatkan no 1. Tapi marilah kita bersama-sama. Saya hanya ingin sebuah kebersamaan. Jadi kalau jadi semua, itu tidak mungkin Jadikanlah maiyah kita ini untuk mencintai P3. Ini patut kita syukuri. Saya berharap tidak saja no 1 saja yang bersemangat tapi yang juga nomor-nomor yang lain. Paling tidak, bagi seorang caleg, semua ingin jadi pemeimpin, ingin jadi orang yang bermanfaat bagi orang lain,” kata KH Khayatul Makki.
Gus Khayat pada kesempatan itu selain berkisah tentang awal pencalegannya juga seiring dengan munculnya Daftar Calon Tetap (DCT), ia senantiasa berdoa kepada Alloh SWT, ”Ya Alloh Andaikan saya nyaleg ketika saya bermanfaat mungguhe (menurut) Alloh SWT dan masyarakat, maka jadikan saya.Tetapi, andaikan saya nyaleg tetapi memberikan madhoro t(ketidakberanfaatan) buat masyarakat, jangan jadikan saya.”
Yang penting bagi P3 , lanjut Gus Hayat, silahkan para Caleg saling bekerja sama, yang penting jangan saling menjelekan. Yang utama bagi Caleg yang ingin jadi, hilangkanlah Su’udhon dan kembangkanlah baik sangka (khusnudhon) dan saling bekerja sama.
Paling tidak lanjut Gus Hayat ada empat langkah agar P3 besar:(1) Jangan saling menjatuhkan satu sama lain; (2) Jangan menggarap wilayah atau daerah (lokasi) yang sudah caleg-caleg garap baik itu oleh caleg lain maupun caleg internal PPP ;(2) Jangan saling menyakiti umat P3; (4) Selepas pertemuan ini kita membuat jadwal (Schedulling) untuk menggarap pertemuan-pertemuan berikutnya.
Insya Alloh P3 akan besar, kalau kita terus bersama-sama untuk membesarkan dan membangun P3,” pungkas KH Khayatul Makki,SH. (***) Aji Setiawan, Purbalingga







Minggu, 08 September 2013

Aku akan terus menulis

Tahukah engkau , sejak aku berhenti menulis
Aku justru menulis apa saja
Apa yang pernah aku tulis
Apa yang aku fikir

Tanganku terus saja menulis
Terima kasih, Tuhan
Engkau menganugrahkan tatap mata ini untuk melihat Cipta-Mu
Engkau menganugrahkan otak ini untuk berfikir tentang Ayat-ayat Kauniyah-Mu
Engkau memperkerjakan tangan ini untuk menulis segala Maha Karya-Mu

Aku tak kan pernah
berhenti menulis
Karena ini pekerjaanku

Aji Setiawan, September 2013

http://ramadan.detik.com/kanal/1523/info-pesantren

Jejak tulisan di www.detik.com

http://ramadan.detik.com/read/2013/08/15/095310/2330228/1523/pesantren-al-falah-kediri-pondok-salaf-dengan-ribuan-santri?r771108bcj

http://ramadan.detik.com/kanal/1523/info-pesantren

http://ramadan.detik.com/read/2013/08/18/172524/2333398/1523/bqs_microsite.php

http://ramadan.detik.com/kanal/1523/info-pesantren

Kehidupan yang Zuhud

REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh: Aji Setiawan

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW telah bersumpah akan berpisah dengan istri-istrinya selama satu bulan sebagai peringatan bagi mereka. Selama sebulan beliau tinggal seorang diri dalam sebuah kamar sederhana yang letaknya agak tinggi.

Terdengar kabar di kalangan para sahabat, Nabi telah menceraikan semua istrinya. Ketika Umar bin Khathab mendengar kabar ini, segera ia berlari ke masjid. Setiba di sana, dia melihat para sahabat sedang duduk termenung, mereka bersedih dan menangis.

Kaum wanita juga menangis di rumah-rumah mereka. Kemudian, Umar pergi menemui putrinya, Hafsah yang telah dinikahi Nabi. Umar mendapati Hafsah sedang menangis di kamarnya.

Ia bertanya kepada Hafsah, “Mengapa engkau menangis? Bukankah selama ini saya telah melarangmu agar jangan melakukan sesuatu yang dapat menyinggung perasaan Nabi?” Hafsah tak menjawab apa-apa, ia terus menangis.

Umar kembali ke masjid. Terlihat olehnya beberapa orang sahabat sedang menangis di mimbar. Kemudian, ia duduk bersama para sahabat, lalu ia berjalan ke arah kamar Nabi Muhammad yang terletak di tingkat atas masjid.

Umar mendapati Rabah dan dia minta izin untuk menemui Nabi. Rabah menghampiri Nabi dan memberitahukan bahwa dia telah menyampaikan pesan Umar apakah bisa menemuia beliau. Tapi, Nabi hanya diam tanpa menjawab pertanyaannya.

Permintaan untuk menjumpai Nabi diulang. Baru setelah permintaan yang ketiga kalinya, Nabi Muhammad mengizinkan Umar naik ke atas. Ketika Umar masuk, dia menjumpai Nabi sedang berbaring di atas sehelai tikar yang terbuat dari pelepah daun kurma.

Terlihat jelas bekas daun kurma pada badan Nabi yang putih bersih. Di tempat kepala beliau ada sebuah bantal yang terbuat dari kulit binatang yang dipenuhi oleh daun dan kulit pohon kurma.

Selepas mengucapkan salam kepada beliau, Umar bertanya, “Apakah engkau telah menceraikan istri-istri engkau, ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Tidak.”

Umar sedikit lega, sambil bercanda ia mengatakan, “Ya Rasulullah, kita adalah kaum Quraisy yang selamanya telah menguasai wanita-wanita kita. Tetapi, setelah hijrah ke Madinah, keadaannya sungguh berbeda dengan orang Anshar. Mereka telah dikuasai wanita-wanita mereka, sehingga wanita-wanita kita terpengaruh dengan kebiasaan mereka.”

Nabi SAW tersenyum mendengar perkataan Umar. Umar lalu memperhatikan keadaan kamar Nabi. Terlihat tiga lembar kulit binatang yang telah disamak dan sedikit gandum di sudut kamar itu, selain itu tidak terdapat apa pun.

Umar menangis sesenggukan melihat keadaan Nabi yang seperti itu. Tiba-tiba Rasulullah bertanya kepada Umar, “Mengapa engkau menangis?”

“Bagaimana saya tidak menangis, ya Rasululah. Saya sedih melihat bekas tanda tikar yang engkau tiduri di badan engkau yang mulia dan saya prihatin melihat keadaan kamar ini. Semoga Allah mengaruniakan kepada tuan bekal yang lebih banyak,” jawab Umar.

Ia mengatakan, orang-orang Persia dan Romawi yang tidak beragama dan tidak menyembah Allah, raja mereka hidup mewah. Mereka hidup dikelilingi taman yang di tengahnya mengalir sungai, sedangkan Rasul, hidup dalam keadaan sangat miskin.

Mendengar jawaban Umar, Rasulullah berkata, “Wahai Umar, sepertinya engkau masih ragu mengenai hal ini. Dengarlah, kenikmatan di alam akhirat tentu akan lebih baik daripada kesenangan hidup dan kemewahan di dunia ini.”

Beliau menambahkan, jika orang-orang kafir itu dapat hidup mewah di dunia ini, umat Islam pun akan memperoleh segala kenikmatan tersebut di akhirat nanti. Di sana, kita akan mendapatkan segala-galanya.

Mendengar sabda Nabi, Umar menyesal. Lalu, ia berkata, “Ya Rasulullah, memohonlah kepada Allah SWT untuk saya. Saya telah bersalah dalam hal ini.”

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/09/05/msmwx1-kehidupan-yang-zuhud