Mengapa Kaizen dapat membuat seseorang menjadi luar
biasa? Konsep pemikiran Kaizen adalah bahwa setiap orang ahli pada
pekerjaannya masing-masing. Setiap
orang dianggap luar biasa pada bidang kerjanya masing-masing. Karena
itu, setiap orang diharapkan dapat memberikan sumbang saran dan upaya
untuk melakukan perbaikan yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Kaizen merupakan sebuah istilah yang cukup populer dalam manajemen Jepang, terutama di bidang industri. Jadi, semua orang di pabrik, mulai dari manajer sampai karyawan atau karyawati di level bawah, dianggap ahli dan mampu melakukan perbaikan. Dalam bahasa Inggris, padanannya adalah Continuous Improvement (CI), yang dapat diartikan usaha untuk terus-menerus melakukan perbaikan.
Ketika kami mengimplementasikan ISO 9002:1994 pada
tahun 1996-1997, konsep CI ini belum dimasukkan dalam klausul ISO.
Walaupun demikian, kami sudah mulai mengimplementasikan Kaizen. Tetapi,
pada saat kami mengimplementasikan ISO 9001:2000 pada tahun 2001-2002,
konsep CI ini sudah dimasukkan. Dengan demikian, perusahaan akan lebih
mudah lagi mengimplementasikan Kaizen. Bagi perusahaan yang ingin
mendapat sertifikasi ISO 2000:9001, harus dapat menunjukkan prosedur dan
tindakan yang dilakukan dalam mengimplementasikan CI. Jadi, Jepang ikut menyumbangkan konsep Kaizen atau CI ke dalam ISO 9001:2000.
Kaizen dijalankan melalui proses dan siklus PDCA
atau Plan-Do-Check-Action, yaitu merencanakan, melakukan, mengevaluasi,
melakukan Preventive Action (PA atau tindakan pencegahan) dan Corrective Action
(CA atau tindakan perbaikan). Dengan adanya siklus PDCA ini, terutama
dari adanya CA dan PA, maka standar dan hasil kerja semakin lama akan
semakin baik.
Kaizen dapat dilakukan pada seluruh proses, apakah pada P, D, C, atau A. Tetapi pada praktiknya,
Kaizen lebih banyak dilakukan pada proses Action, yaitu CA dan PA. Pada
CA dan PA, akan muncul rekomendasi, apakah ada saran perbaikan untuk P,
D, dan C.
Kaizen dapat dilakukan secara perorangan. Tetapi, pada umumnya dilakukan per kelompok dalam bentuk Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu. Sekelompok karyawan/karyawati
pada satu bidang pekerjaan mengevaluasi masalah utama pada
pekerjaannya, dan membuat target perbaikan yang ingin dicapai, dalam
waktu tertentu. Misalnya: masalah produk cacat akan diturunkan dari 1 persen menjadi 0,5 persen dalam waktu 1 bulan.
Kaizen dipopulerkan oleh Masaaki Imai melalui bukunya Gemba Kaizen pada tahun 1986. Kaizen sebenarnya merupakan sebuah konsep atau mindset, agar orang selalu
berpikir dan berusaha membuat lebih baik dari yang sudah ada, dengan
melakukan pengamatan di tempat kerja atau Gemba. Kaizen merupakan salah
satu kunci sukses keunggulan bersaing produk Jepang di dunia.
Hal yang menarik pada Kaizen adalah melibatkan semua orang, mulai dari manajer sampai karyawan/karyawati
pada level bawah, mengandalkan pengamatan di tempat kerja, dilakukan
dengan biaya yang cukup murah, dan berhasil meningkatkan keunggulan
bersaing produk di bidang mutu dan harga. Selain itu, juga menanamkan mindset untuk selalu berpikir ke arah yang lebih baik, untuk selalu belajar dan memperbaiki diri.
Dalam kondisi krisis seperti sekarang, tampaknya
konsep Kaizen perlu lebih dipopulerkan lagi untuk meningkatkan efisiensi
kerja, sehingga dapat menghasilkan produk-produk bermutu dengan harga
murah dan terjangkau. Selain itu, konsep Kaizen juga sudah dimasukkan ke
dalam klausul ISO 9001:2000 dalam bentuk implementasi Continuous Improvement. Dengan demikian, setiap perusahaan yang mengimplementasikan ISO, akan otomatis juga akan mengimplementasikan Kaizen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar