Inilah salah satu ponpes yang mengkhususkan pendidikan
dalam bahasa Arab dan Dakwah yang ada di Kab Pasuruan Jawa Timur. Pesantren Ponpes Darul Lughah Wa
Al Da’wah didirikan oleh Habib Hasan bin Ahmad Baharun
Saat memasuki kawasan
pesantren ini suasana sejuk dan suasana Islami tampak di depan mata memandang.
Para santri dan asatidz memakai pakaian putih-putih khas timur tengah terlihat
di salah satu sudut pesantren. Mereka terlihat sedang mengobrol dan
bercakap-cakap dengan bahasa arab. Suasana dan pemandangan seperti ini dapat
kita lihat di Pesantren Darul Lughah wa Al Da’wah (PP Dalwa) Desa Raci kota
Bangil Kabupaten pasuruan Jawa Timur.
Secara arti
bahasa Darul Lughah Wa al Da’wah (berasal dari bahasa Arab), Dar artinya rumah, Lughah maknanya bahasa;
sedangkan da’wah artinya menyeru atau
mengajak. Makna dari nama ini, diharapkan dari pesanten tersebut dapat menjadi
tempat untuk mendidik dan mencetak santri dalam bidang bahasa khususnya bahasa
Arab, yang nantinya dapat dijadikan bekal untuk menyebarkan Islam dan memberi
ketauladanan dalam kehidupan dengan nilai Islami sebagai mana termaktub dalam
misi dakwah PP Dalwa.
Ma’had ini
didirikan pada tahun 1981 di Bangil dengan menempati sebuah rumah kontrakan.
Dengan penuh ketelatenan dan kesabaran Ust. Hasan Baharunn mengasuh dan
mendidik para santrinya, sehingga mendapat kepercayaan dari masyarakat dan
dalam waktu yang relative singkat jumlah santri berkembang dengan pesat.
Selain membina
santri putra, pada tahun 1983 pondok ini menerima santri putri yang berjumlah
16 orang yang bertempat di daerah yang sama. Dan pada tahun 1984 lokal
pemondokan santri menempati sampai sebanyak 13 rumah kontrakan.
Al Ustadz Zain
Hasan Baharun selaku penerus Ust. Hasan Baharun pada tahun 2006 membuka Pondok
Pesantren II Darullughah Wadda’wah yang berlokasi di Desa Pandean Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Tahun 1985 atas
petunjuk Musyrif Ma’had Dalwa yakni
al Muhadist Sayid Muhammad Alwi al Maliki al Hasani maka Pondok Pesantren Dalwa
pindah ke sebuah desa yang masih sangat jarang penduduknya dan belum ada sarana
penerangan (listrik) dengan lahan seluas 2 hektar. Jumlah santri waktu itu 186
orang santri dengan 142 santri putra dan 48 orang santri putri. Desa itu
bernama Raci yang terletak di sebelah timur kecamatan Bangil , Kabupaten
Pasuruan, kira-kira 20 menit perjalanan dari alun-alun Kota Pasuruan ke arah
Barat.
Saat ini lahan
yang ada telah mencapai sekitar 4 hektar dan telah hampir terisi penuh oleh
bangunan sarana pendidikan dan asrama santri. Dengan jumlah penghuni sekitar
1200 orang santri yang berasal dari berbagai penjuru tanah air bahkan dari
negeri mancanegara. Tenaga pengajar dan masyaikh
yang membina tak kurang 100 orang yang merupakan alumni dari dalam dan luar
negeri ditambah dengan pembantu pondok yang diikutkan belajar sekitar 95 orang.
Pelajaran yang
diberikan kepada santri, merupakan materi yang terdapat dalam kitab-kitab
kuning salaf yang diakui mu’tabar keshahihannya oleh pondok-pondok pesantren
ahlus sunnah wal jama’ah di Indonesia.
Alokasi waktu
yang diberikan untuk materi atau pelajaran diniyah (pondok) mulai pukul 07.30
-1200 WIB. Untuk pelajaran tambahan yaitu oleh raga dan senam pagi dilaksanakan
mulai pukul 06.00-06.30 WIB. Sedangkan kegiatan belajar tambahan (halaqoh
hadramiyah) setelah sholat subuh dari jam 04.30-05.30 WIB dan setelah sholat
Maghrib dari jam 18.00-19.15 WIB. Latihan pidato bahasa Arab dan bahasa Inggris
setiap malam Senin setelah sholat Isya (wajib untuk setiap santri) mulai kelas
4 Ibtidaiyah ke atas.
Habib Hasan
Baharun memiliki cita-cita agar para santrinya menjadi ulama yang intelektual ,
mampu menghadapi berbagai perkembangan jaman. Berangkat dari semangat dan
cita-cita tersebut, maka Habib Hasan bin Ahmad Baharun mendirikan MI, MTs, MA
dan STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam). Para santri pun diwajibkan untuk masuk
ke sekolah yang didirikan olehnya.
STAI Dalwa
membuka program Strata Satu (S-1) yang diselenggarakan melalui sistem kredit
semester (SKS) mencakup dua bidang keahlian; Jurusan Syariah program Studi
Ahwal Al Syakhsiyyah dan Jurusan Tarbiah Program Studi Pendidikan Agama Islam serta akta IV non kependidikan.
STAI Dalwa
diasuh dan dibina oleh tenaga-tenaga dosen tetap PTN (IAIN dan Universitas)
dengan kualifikasi S2, S3 dan guru besar yang memiliki reputasi dari lulusan
dalam dan luar negeri serta profesional
di bidangnya masing-masing.
Sedang materi
–materi khusus yang meliputi mata kuliah pendidikan Diniyyah, Studi Keislaman
serta materi-materi lokal lainnya diasuh oleh tenaga-tenaga pengajar senior
Pondok Pesantren Darul Lughah wa Al Da’wah dan alumni dari berbagai pondok
pesantren dalam negri dan Timur Tengah (Mekkah, Madinah, Yordania, Mesir dan
Yaman).
Ustadz Hasan bin
Ahmad Baharun sebelum wafat memiliki proyek besar yakni asrama Yatim piatu dan
ponpes untuk anak-anak kecil (dasar). Oleh karena itu Ustadz Zainal Abidin
Baharun dan Habib Segaf bin Ahmad Hasan Baharun membangun lagi sebuah pesantren
yang digunakan khusus untuk anak-anak kecil Madrasah Ibtidaiyah. Pondok ini
merupakan pondok paling mewah karena dilengkapi taman bermain, komkputer dan
game lainnya yang bernafaskan pendidikan Islami.
Secara umum
fasilitas Dalwa sudah sangat memadai, di sana terdapat Laboratorium bahasa Arab
dan Inggris, perpustakaan, poliklinik, wartel, percetakan, koperasi dan puasat
komputer. Sebagai lahan pelatihan untuk dakwah
bil-kitabat, pesantren ini menerbitkan majalah Al-Bashiroh. Meskipun masih
sederhana majalah ini sudah online di internet dan menyeru uamat Islam dalam
kebajikan dan wailayah edarnya terbatas di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.
(***)Aji Setiawan
9 komentar:
assalamualaikum
saya mau tanya, di ponpes ini bagaimana tingkatan-tingkatan kelasnya? perlu berapa tahun sampai lulus? dan apa ada batas umur maksimal untuk masuknya?
Assalamu Alaikum Mau Tanya Berapa Biaya Pendaftaran Kalau Mau Masuk Di Ponpes Dalwa Terimakasih Wassalam Sepatu Murah
Makasih
apakah ada pendaftan onlinenya??
Sekolah anak yatim untuk umum ato khusus anak yatim? Bls
Bagaimana caranya sy daftar Dalwa untuk Anak MI,dan pondoknya apa ada d desa raci juga?
assalamu'alaikum saya mau bertanya .. kalau kita mendaftar di sana khusus mondok aja atau pendidikan non formal bisaa?
tanpa izajah ..apakah bisaa
Cara mendaftarnya bgmn?
Assalamualaikum afwan mau nanya kalau IAI dalwah menerima lulusan yang bukan daripesantren tidak syukron
Posting Komentar