Pidato
Politik HM. Romahurmuziy, MT pada acara Sosialisasi Pemilu 2014 di
Pondok Pesantren Nurul Barokah, Beji, Kec Bojongsari Kab Purbalingga-Jawa Tengah
(1/8) 2013.
“Ketua
DPRD Kab Cilacap pernah menyampaikan,”Pak Muhaimin, kursi PPP kok
cuma lima dan PDI-Perjuangan kursinya hanya banyak sekali. Padahal
kalau haul saja 30.000, kalau akhirussanah
15.000 orang. Tapi saat pemilu suara PPP kok rendah?“
Ini
menjadi pertimbangan bagi kita, kalau hanya kita mengurusi banyak
pondok dan masjid. Berapa banyak yang datang ke pondok dan masjid?
Yang datang ke pondok dan masjid saja belum tentu memilih kita. Masih
banyak yang diluar pondok dan masjid belum tergarap oleh
partai-partai Islam.
Kalau
kita biarkan saja , semua partai mengalami penurunan suara. Maknanya
apa? Partai Islam tidak memperjuangkan rakyatnya. Secara ubudiyah,
ritualnya semakin banyak. 20 tahun lalu, yang mengaji , memakai
jiblab di TV sedikit. Islam sebagai ibdadah ritual sebagai ibadah
mahdah semakin berkembang. Sekarang caleg kudungan, sekarang putra
kyai nyalon dari partai bukan islam. Artinya, ada persoalan serius,
kalau kita hanya memperjuangkan hanya bidang yang kita geluti.
Ini
kita sebut sebagai cara trilogi kemenangan. Yakni yang pertama,
mempertahankan sura yang baik, ”al
muhafadzatu alal qadiimish shaalih wal akhdzu bil jadiidil
ashlah” .suara
yang 16.000 suara ini tolong dipertahankan. Kita harus bangun dari
tidur panjang. Cukup sudah p3 turun, sekarang kita harus bangkit dan
sura P3 haru s ditingkatkan. Jangan yang sudah memilih kita kita
pertahankan. Kedua, yang pernah kita, kita tarik kembali. Yang pernah
memilih P3 dan kemarin memilih partai lain. Kembalilah, ..semoga
persatuan agar membuat partai ini menjadi besar.
Yang
ketiga, Al-Akhdzu
bil Jadidil Ashlah,
Yaitu
memperbesar suara kita dengan menggaet pemilih pemula . Dimana umur
pemiih pemula 17-22 tahun ada 25% dan 25-30 tahun ada 35% . Di mana
–mana pemilih p3 ada di atas 40 tahun bahkan 50 tahun. Pernah
digebuki dan dipenjara, jangan-jangan karena pemilih tua sudah pada
meninggal dan pemilih muda tidak mau masuk.
Masuknya
jiwa-jiwa muda agar bisa mengikuti perubahan jaman. Apalagi partai
politik, ini urusan dunia karena itu dengan cara –cara dunia.
Jangan hanya dengan berdzukir dan berdoa. Rasulullah SAW berjuang
saja dengan berdoa, berdarah dan berkeringat.
Ada
cerita seorang Badui mau sholat berjamaah. Rasulullah SAW menegur
kepada orang Badui,”Hai Badui ikat dahulu untamu, baru kamu sholat.
Orang Badui menjawab, Saya sudah bertawakal kepada Allah SWT.
Rasulullah
SAW kembali menegurnya,”Kamu salah, ikat dahulu untanya baru kamu
sholat. Itu baru tawakal yang benar.”
Saya
ingin mengkisahkan salah satu cerita pada khalifah Ali bin Abu
Thalib. Pada jaman itu ada seorang gubernur dibaiat yakni Muawiyah
binAbu Sofyan Suatu saat Pasukan Muawiyah bin Abi Sofyan terdesak dan
Khalid bin Walid menegur Muawiyah.”Gantungkan mushaf2 al Qur’an
di mushaf –mushaf pasukan terdepan. Seketika saran itu dilaksanakan
, Sayidina Ali memerintahan pasukannnya agar menghentika n peperangan
karena ada Al Qur’an ,”Mereka adalah saudara kita.”
Akibat
penghentian peperangan ini membuat kelompok Sayidina Ali terpecah.
Muncullah kelompkk Khawarij.
Sahabat
Abu Musa al Asyari diutus Amr bin Ash mereka berunding dan
menghasilkan keputasan tidak boleh ada dualisme kepemimpinan dalam
Islam.
Khalifah
harus ada satu , maka dikumpulkan lah dua kelompok Islam. Khalifah
Ali bin Abu Thalib untuk menyerahkan kekhalifahan. Amr bin Ash
kemudian mengumumkan Muawiyah bin Abu Sofyan menjadi khalifah. Di
sinilah Abu Musa kena tipu.
Partai
Politik adalah syiasah, sebagai syiasah kita harus memutar otak, uang
dan tenaga agar partai kita menjadi besar.
Kita
kadang melupakan bahwa berjuang membutuhkan biaya. Namanya berjuang,
beras , baju dan uang. Nabi SAW juga menyisihkan ghanimah 10% untuk
perjuangan Islam. Maka agar kita memperjuangkan Islam, membutuhkan
biaya. Tolong, dengan memerjuangkan Islam dengan biaya, dengan
bersungguh-sungguh. Sebab kalau tidak dengan biaya, maka akan wala
mutu wa yahya, sudah
tidak mutu, menghabiskan biaya.
Minimal
25 suara, setiap hari akan memilih kita. Setiap hari 250 menit untuk
diajak ngbrol. 6 jam untuk diajak ngobrol. Atau kita mempunyai orang
yang bisa memduplikasi dukungan kita, yakni tokoh-tokoh mulai dari
tokoh ulama sampai tokoh bajingan. Nabi SAW juga punya preman yakni
Umar bin Khathab, ia preman bajingan yang taubat.
Cara
mengorganisasikan partai dengan biasa-biasa saja tolong ditingkatkan.
Kata Sayidina Ali,”Kebenaran yang terorganisir akan kalah oleh
kebatilan yang terorganisir. “
Jangan
berharap dengan lambang Ka’bah dan dukungan kyai akan otomatis
meningkatkan suara. PKNU banyak didukung kyai. Nyatanya suaranya
kalah dengan partai lain. Kyai tugasnya bukan mencari suara, tapi
mengaji. Tugas mencari suara adalah tugas fungsionaris partai.
Tolong,
sekali lagi kepada yang hadir, kita kembali hidupkan semangat kita
dan memperbaiki kinerja kita untuk memenangkan Partai Persatuan
Pembangunan pada Pemilu 2014.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar