Gema
Shalawat Bersama Jamrud Lider
Keajaiban
Shalawat
“Berdoa
dengan diiringi dengan diawali dan diakhiri dengan shalawat,
hasilnya tidak mungkin ditolak.”
Lantunan
shalawat berkumandang bak
lebah dari
ribuan manusia yang memadati Lapangan
Babakan Indah, Desa Babakan Kecamatan Kalimanah,
Kabupaten Purbalingga-Jawa Tengah. Malam itu, Sabtu,(23/2)
Jamaah rutin Maulid Simthud Duror Lintas Daerah (Jamrud Lider)
mengadakan acara tabligh akbar bertajuk Purbalingga
Bershalawat Bersama
Jamrud.
Lider
Acara
rutinan Jamrud memang menjadi arena pengajian yang mampu mengisi
ruang ruhani masyarakat sehingga acara ini tersebar luas tidak hanya
di wilayah Kab Purbalingga saja, namun sudah menyebar sampai Kab
Banjarnegara, Banyumas, Wonosobo bahkan Cilacap. Jamaah tidak hanya
didominasi oleh kalangan muda saja, namun juga oleh bapak-bapak dan
ibu-ibu bahkan anak-anak kecil ikut larut dalam senandung shalawat
bersama.
Acara
yang dihadiri oleh Wk Bupati Purbalingga, H Sukento Ridho M, MM itu ,
selain membaca Maulid Simthud Durar, diselingi dengan tembang
shalawat diikuti
dengan iringan kibaran bendera dominasi wana hijau bergambar
Nahdlatul Ulama dari berbagai majlis taklim dan jamaah maulid yang
tersebar di di
eks Kars Banyumas itu. Ribuan
manusia larut dalam suasana khidmat dan kesyahduan menyenandungkan
rasa mahabah kepada Rasulullah SAW.
Selepas
sambutan dari Ketua Jamrud, Habib Ali bin Umar Al Quthban, pembicara
utama yang ditunggu-tunggu Habib
Nouvel bin Muhammad Alaydrus
dari Surakarta
sekitar
1,5 jam menyampaikan tausyiah utama.
Dalam
muidzah hasanah yang disampaikan dengan gaya santai itu Habib
Nouvel berkisah baru dari perjalanan mengikuti Haul Syech Abdul Qadir
Jaelani di tempatnya Syekh Muhammad Ali bin Abdul Wahab di Jambi.
Seperti kita
ketahui, kalau di Jawa Timur ada KH Arori Al Ishaqi, Mursyid Thariqoh
Qadiriyah Wa Naqsabandiyah , di Jawa Barat ada Abah Anom maka di
Jambi ada Syekh Muhammad Ali di Kuala Tungkal, Jambi.
Habib Nouvel yang
mendapatkan ijazah Dalailul Khaerot dari Syekh Muhammad Ali itu
kemudian mengijazahkannya kepada jamaah rutin Simthud Duror yang
hadir.
Kitab
Dalailul Khoirot adalah kitab kecil karangan syekh Jazuli adalah
kumpulan shalawat,”Artinya pengamal Dalailul Khairot itu adalah
setiap hari bershalawat. “
Ia kemudian
mengisaakan asal usul Dalailul Khoirot itu, dimana pengarangnya yakni
Syekh Jazuli RA adalah seorang ahli tafsir. Ia terhadap shalawat itu
biasa-biasa saja, pada suatu hari ditengah perjalanan di tengah
padang sahara mau wudhu airnya habis. Ternyata ketemu sumur, sayang
sumurnya ada tapi timba nya tidak ada. Keliling dia mencari timba,
ketemu dengan gadis kecil.”Anak kecil ada timba tidak?”
“Bapak
mau apa?”
“Saya
mau wudhu, itu ada sumur tapi timbanya tidak ada,”
“Bapak
tidak usah repot-repot,” Kata anak kecil itu lalu berkomat-kamit
terus di mulut sumur.
Anak kecil itu lalu
menunjuk sumur itu, ajaib air sumur itu tiba-tiba naik ke atas anak
kecil mempersilahkan Syekh Jazuli untuk berwudu , mandi dan berbekal.
Syekh Jazuli terbengong-bengong melihat kejadian itu.
“Wahai
anak, apa rahasiamu?”
Anak kecil itu
berkata,”Tugas saya kan sudah selesai, Anda menacari air, air sudah
dapat. Ndak usah banyak tanya?”
“Wahai
anak apa amalmu, apa rahasiamu?” desak Syekh Jazuli terus kepada
gadis kecil itu.
“Anda
siapa, kok banyak tanya?”
“Saya
Syekh Jazuli.”
“Kamu
khan ulama besar, tukang memberi fatwa itu, masa begitu saja tidak
bisa,”
“Wahai
ulama, banyak membantu umat, sering membagi ilmu. Saya akan ceritakan
rahasia saya. Saya tidak punya amal apa-apa.Amal saya cuma satu. Saya
tidak diam dalam keadaan duduk berbaring kecuali dalam keadaan lisan
saya berhenti bershalawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Dan tadi
saya meludah sambil saya meludah,”Berkat bekas shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW angkatlah air dalam sumur ini.”
Setelah kejadian
ajaib itu, Syekh Jazuli kemudian berjanji akan mengabdikan dirinya
untuk mendawamkan shalawat dengan mengarang kitab Dalailul Khaerot.
Dalam kesempatan
itu, Habib Novel mengajak jamaah untuk banyak mengamalkan shalawat.
Ada banyak kejadian ajaib di sekitar kita karena shalawat. Habib
Novel itu memberikan trik dan cara agar hajat-hajat kita qabul dengan
shalawat. “Caranya pegang, lalu bacakan shalawat!”
Apapun.
“Kepengin
mobil, tanah, apa pun dengan shalawat. Pegang, lalu bacakan
shalawat.Ya Rabbi ‘ala Muhammad, Waftah minnal khoiri kula mughlaq.
Yang mengamalkan pasti berhasil. Jangan dicoba, harus yakin pasti
berhasil,” tegas Habib Nouvel.
Habib Nouvel lalu
melanjutkan, ini amalan nabi. ”Hajat pengin terkabul , shalawat i.
Hati berdoa dengan diiringi dengan diawali dan diakhiri dengan
shalawat, hasilnya tidak mungkin ditolak.”
Bagi yang pengin
hajatnya cepat terkabul , Habib Nouvel mengajak jamaah untuk
mengamalkan shalawat Munjiyah sebanyak 1000X. “Agar mudah, tiap
hari dicicil. Dimana setiap sebelum shalat 10 x shalawat, setelah
shalat 10x. Sepuluh hari, 1000x. Banyak orang yang mengamalkan
shalawat munziyah ini agar dilapangkan kesulitan hidupnya.”
Tepat
pukul 01.00 Dini hari acara ditup dengan doa dibimbing langsung oleh
Habib Nouvel bin Muhammad Alaydrus.
Agenda
Jamrud Lider Mendatang, Sabtu (30/3) di desa Rakit, Kecamatan Rakit
Kab Banjarnegara-Jawa tengah (***)
(***)
Aji
Setiawan, Purbalingga