Gema
Takbir iringi pelantikan pengurus Fatayat NU Pimpinan Anak Cabang
Kecamatan Bukateja
Allohu
Akbar!! Allohu Akbar!! Allohu Akbar!! Gema Takbir iringi pelantikan
pengurus Fatayat NU Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Bukateja dan
Peringatan Isro Mi’roj Nabi Besar Muhammad SAW
Peringatan
Isro Mi’roj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Fatayat NU
Kecamatan Bukateja Kab Purbalingga berlangsung meriah. Sekitar 2000
jamaah yang kebanyakan jamaah fatayat dan remaja putri tumplek blek
memadati halaman gedung NU Kecamatan Bukateja Kab Purbalingga pada
hari Kamis, 6 Juni 2013 yang bertepatan dengan 27 Rajab 1434 H.
Selepas
sambutan Ketua Panitia Pelantikan Pengurus Fatayat NU PAC Bukateja
Kab Purbalingga Jawa Tengah oleh H. Muhtamil, Sag yang tak kalah
berapi-api, Ketua Fatayat NU Pimpinan Cabang Purbalingga, Agustina
Zuhro kemudian melantik susunan pengurus Fatayat NU PAC Bukateja.
Turut memberikan selamat dan sukses atas terbentuknya pengurus baru
Fatayat NU PAC Bukateja periode 2013-2018, Wakil Bupati Kab
Purbalingga, H. Sukento Ridho M, MM, Ketua MWC NU Bukateja,
Subiyantoro, Ketua Panitia H Muhtamil.
Dalam
sambutannya, Ketua Fatayat PC NU Kab Purbalingga Jawa Tengah,
Agustina Zuhro menyatakan di tengah-tengah runtuhnya jiwa perjuangan,
dalam rangka penguatan hak-hak perempuan, telah tampil
srikandi-srikandi muda Nahdlatul Ulama sebagai kader militan yang
telah ikrar dan berjanji untuk meneruskan menegakan kebenaran dan
keadilan untuk menegakan usaha hak-hak peremapuan.
“Jabatan
jabatan dalam jami’ah Nahlatul Ulama bukan jabatan struktural atau
fungsional yang akan memperoleh jabatan uang. Tapi jabatan para
pejuang yang tulus untuk merubah keadaan agar lebih baik di masa
mendatang,” kata ketua Fatayat Purbalingga dengan lantang.
“Agar
supaya perjuangan sahabat-sahabat Fatayat NU lebih terarah dan
memiliki dimensi yang luas ke depan, maka perjuangan itu harus
diarahkan pada tujuan-tujuan sebagai berikut: pertama, membentuk
perempuan muda yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaqul karimah,
beramal saleh dan cakap , bertanggungjawab dan berguna bagi nusa
agama dan negara.”
Kedua,
lanjutnya, untuk mewujudkan kesetiaan dan rasa memiliki , dengan
demikian organisasi-organisasi Fatayat akan hidup senantiasa dinamis
eksis mengikuti perkembangan jaman.
Selanjunya
agar arah perjuangan fatayat NU, terpenuhi nya secara proporsional
maka kader NU harus memiliki karakter khusus, amanah, berjiwa
militan, berjiwa dinamis, penguasaan jaringan dan berwawasan luas. “
“Perintah
dari Isro Mi’roj adalah sholat dari lima waktu karena itulah,
pelaksanaan shalat harus dididik secara tepat waktu, disiplin dalam
menjalan kan roda organiasasi Nahdlatul Ulama. Peran fatayat NU
sangat penting, karenanya subyeknya wanita.”
“Kita
punya konsep ahli sunnah wal ja’maah, mampu mengangkat kehidupan
yang sejahtera lahir dan batin. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya untuk mewujudkan kehidupan yang
lebih baik. Sukses Fatayat NU Bukateja, Allohu
Akbar!! Allohu Akbar!! Allohu Akbar!!”
pekik takbir berkali-kali dari ketua Fatayat mengakhiri sambutan.
Sambutan
ketua MWC NU Bukateja, Subiyantoro sebelumnya menyampaikan moment
yang sangat tepat NU Bukateja sedang punya niat punya gedung yang
representatif, kemarin lewat rencana pembangunan gedung NU itu
mencapai 400 juta rupiah, itu banyak. “Padahal warga NU Bukateja
sekitar 40 ribu, wakil bupati kebetulan hadir, insya Alloh sebentar
lagi jadi Bupati.Kita harapkan mulai tahun ini ada penyempurnaan
gedung. Mudahan –mudahan tahun ini bisa selesai sehingga
program-program bisa berjalan,”katanya disambut ger hadirin.
Wakil
Bupati Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, H. Sukento Ridho M, MM,
menyambut peringatan isro mi’roj ini sebagai moment acara ini
sungguh sangat bermanfaat bagi kita semua. “Mudah-mudahan pengurus
PAC Fatayat NU Bukateja yang akan dilantik, sekarang Indonesia ini
sangat ngeri akibat budaya luar, budaya yang menjadikan hiruk
pikuknya yang melenceng luar biasa. Kemarin kita mendengar di Bandung
ada sekte sesat. Tadi pagi, di televisi ada anak SM P telah membunuh
pacarnya dlsb, ini adalah mengindikasikan moralnya sudah runtuh”
katanya.
Bapak
Wakil bupati juga sangat memprihatinkan perkembangan teknologi, yang
rupa-rupanya banyak disalahgunakan, seperti pengunaan HP.”Mohon
diperhatikan HP , Indonesia beli HP setahun sebanyak 40 trilyun. Jadi
bapak ibu mohon untuk mengawasi anak-anaknya agar beli HP satu saja.
Yang kedua adalah minuman keras. Ada seorang cucu, dan bujang
tanggung, pulangnya mabuk, ada nenek-nenek dikira masih perawan,”
katanya.
Dalam
kaitannya program E-KTP, Bapak Wakil Bupati juga menyampaikan pesan
kepada jamaah NU yang belum foto agar segera ke kecamatan , karena di
purbalingga masih ada 110 ribu penduduk yang belum ber E-KTP.
“Saya
juga mengucapkan terima kasih. KPU sudah menetapkan moga-moga jadi
Bupati, jadi Bupati yang amanah yang tidak korupsi dan ngapusi.
Korupsi itu repek,
di Bekasi ada dibangun dengan korupsi, kalau gedungnya roboh, khan
bahaya kalau siswa-siswa ketiban kayu, bahaya sekali, akibatnya .
Mudah-mudahan doa nya Nahdlatul Ulama untuk orang –orang Purbalinga
tidak korupsi dan ngapusi, jujur dan amanah. Mudahan-mudahan doa
keluarga besar Nahlatul Ulama untuk orang –orang Purbalinga panjang
umur, murah rejeki, menjadi keluarga yang sakinah,
mararahmah,mawadadah, sholeh sholehah dan
Kabupaten Purbalingga menjadi Kabupaten yang Baldlatun
Thoyibatun Warrobun Ghofur.
Tepat
pukul 10.00, KH Rofiq Masykur dari Wonosobo Jawa Tengah tampil
sebagai pembicara utama peringatan Isro Mi’roj Nabi Muhammad SAW
menyampaikan pesan isro Mi’roj adalah peringatan kalau mencermati
peringatan isro dan mi’roj dengan berdasarkan akal semata=mata,
amaka akan muncul kelas teri-kelas teri abu jahal, abu lahab, kelas
teri abdullah bin ubay bin tsalun. Sebab sepulang Nabi Muhammad SAW
dari perjalanan Isro da n Mi’roj. Masyarakat jazirah arab terbelah
menjadi tiga kelompok.
Kelompok
yang pertama, kelompok yang mengikuti isro dan mi’roj namun sekedar
mendasarkan kecerdasan akal semata. Sehingga mereka langsung menolak
mentah-mentah, padahal itu mukjizat Nabi Muhammad, kelompook ini
dipimpin abu jahal dan abu lahab.
Kita
jami’ah yang komit dan konsis dengan satu akidah yang dijalankan
Nabi Muhammad SAW. Akhir-akhir ini kita mendapat tohokan-tohokan dari
luar. Mengaku ahli
sunnah wal jamaah
berkoar mengharamkan muludan, rajaban, manakiban, barjajenan, dll.
“Kalau
anda konsekwen dengan thoriqoh ahlu sunnah wal jamaah, genrasi
nahdlatul ulama, Fatayat harus bisa menerima akidah, harus konsekwen
tanggung jawab.”
Kalau
mereka mengharamkan isro mi’roj, mereka harus berani menghapus ayat
pertama QS Al Israa. Kenapa mereka berkoar-koar, karena mereka
kelompok yang tidak transparan dan konsekwen. Mereka kelompok yang
plintat plintut.
PR
Nahdlatul Ulama, seperti KH Hasyim Muzadi kita punya cita-cita
diantara dua sayap yakni Ashabul Yamin dan Ashabul Syimal. Kita harus
jadi pencerah, sebagai generasi penerus ahli sunnah wal jamaah.
1400
tahun yang silam Kanjeng Nabi Muhammad SAW telah meramalkan, “Akan
terpecah umatku menjadi 73 golongan. Sahabat bertanya siapa itu?
Jawab Nabi SAW, ‘hanya satu yang selamat, yakni kelompok ahlu
sunnah wal jama’ah’.”
Kenapa
muncul kelompok yang anti Isro Mi’roj karena bukan masalah
rasional belaka, tapi peringatan Isro Mi’roj langsung menyentuh ke
masalah imaniyah. Ketika akal tidak sesuai dengan hati, seperti
dikatakan Imam Syafi’i Ra, maka akal menjadi muhun
, akal bukan menjadi akal, tapi akal menjadi polo(otak).
Ketika akal tidak bisa bekerja sama dengan hati sehingga apapun akan
batal sekaligus.
KH
Rafiq Masykur kemudian mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari
bumi sampai langit ketujuh sampai sidhratulmuntaha
dan bertemu langsung dengan Allah SWT. Kanjeng Nabi SAW sampai
berkali-kali naik turun dari langit ke lapis langit, di bulan Rajab ,
bulan yang musim dingin, dengan selimut Nabi SAW masih hangat. Kita
harus percaya, itu karena iman. Kanjeng Nabi Isro Mi’roj dipanggil
langsung Allah SWT untuk menerima perintah Shalat.
Kelompok
kedua adalah kelompok munafiq.
Kelompok
yag ketiga adalah kelompok yang menerima Isro Miroj, totalitas.
Mereka adalah kelompok yang bisa mengkomunikasikan akal dengan hati.
Ini adalah kelompok yang ditokohi oleh Abu Bakar Ashidiq Ra.
“Mudah-mudahan kita bisa masuk kelompok totalitas yang menerima
Isro Mi’roj yang dijalankan Nabi Muhammad SAW.”
(Aji
Setiawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar