Selasa, 28 Januari 2014

PPP Haramkan Politik Uang di Pemilu 2014

Fatwa Politik Uang

Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye[1]. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.
Pasal 73 ayat 3 Undang Undang No. 3 tahun 1999 berbunyi: “Barang siapa pada waktu diselenggarakannya pemilihan umum menurut undang-undang ini dengan pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu, dipidana dengan pidana hukuman penjara paling lama tiga tahun. Pidana itu dikenakan juga kepada pemilih yang menerima suap berupa pemberian atau janji berbuat sesuatu.”
Ada kosakata baru dalam belantara praktik perpolitikan Indonesia yang jika dirujuk secara verbatim dalam nomenklatur kamus  politik mana pun tidak akan ditemukan. Kosakata dimaksud adalah politik uang. Politik uang biasa dimaknai sebagai upaya  untuk memengaruhi pemilih dengan cara memberikan sesuatu untuk tidak memelih seseorang atau partai tertentu dalam rangka  memilih orang atau partai yang memberikan sesuatu itu. Dalam praktik sesuatu yang diberikan itu berupa uang,  sembako,pakaian atau konsesi-konsesi tertentu yang bernilai uang. Semakin besar nilai yang diberikan semakin besar peluang  orang atau partai yang memberi untuk mendulang suara yang membawanya ke posisi “kursi panas” di legislatif, eksekutif bahkan yudikatif sekalipun. Ditengarai bahwa praktik sedemikian saat ini merambah organisasi massa baik Islam maupun non Islam. Hal  itu, antara lain, terbaca dari terpilihnya orang-orang tertentu yang justru tidak dikehendaki umat. Bagaimana respons Islam  terhadap praktik politik uang itu? Tidak akan ditemukan satu kata  seharfiyah kata politik uang dalam Al- Qur’an dan Al-Hadits.  Hemat penulis, kata yang dapat dipadankan dengan praktik politik uang itu adalah kata arrisywah.Karena itu dalam uraian  adits  kali ini penulis ajak para pembelajar untuk membaca kembali dua Hadits sekaligus berikut ini:

Dari Tsauban ra dia berkata:  ”Rasulullah saw melaknat orang yang melakukan suap dan orang yang menerima suap serta orang yang menjadi  perantara antara penyuap dan penerima suap.” (Hadits Riwayat Ahmad).

Dengan terang Hadits diatas menginformasikan bahwa  praktik suap adalah perbuatan yang melanggar agama. Islam menempatkan penyuapan sebagai perbuatan yang dilaknat.  Dalam satu tarikan  nafas Hadits di atas menegaskan bahwa  yang terlaknat itu yang meyuap, penerima  suap, juga orang yang   menjadi perantara terjadinya penyuapan.


Apa itu arrisywah?


Para ahli hukum Islam menegaskan bahwa salah satu ekspresi  korupsi itu adalah perbuatan pidana yang disebut arrisywah. Kata arrisywah berasal dari rasya yarsyu yang dalam bahasa Arab memiliki beberapa makna yang saling berdekatan sebagaimana dikompilasi oleh Abu al-Fadlal Jamaluddin Muhammad bin Mukrim atau lebih dikenal dengan nama  Ibnu Manzhur al-Mishri, dalam kamus monumentalnya, Lisan al-Arab (IV:322- 323).  Satu pendapat mengatakan bahwa kata arrisywah berasal dari kata ar-risyaau yang bermakna al-hablu, tali. Dan arrasyaa- u  dikatakan sebagai alladzii yutawassalu bihi ilal-maai sesuatu (tali) yang dapat mengantarkan (ember) pada air. Ar-risywah juga  dimaknai sebagai alju’lu artinnya hadiah. Ada juga yang memaknai ar-risywah sabagai al-wushlah ila haajah bilmushaana’ah, cara sampai pada satu keperluan dengan berbagai rekayasa. Dari seluruh pemaknaan yang disajikan diperoleh pengertian  bahwa arrisywah adalah sesuatu berupa hadiah, komisi, pemberian, konsesi dan lain sebagainya yang diberikan oleh penyuap (ar-raasyii) yang mempertalikan antara dirinya dengan orang yang menerima suap (al-murtasyii) dengan bantuan perantara (ar-raaisy) untuk merekayasa sesuatu dalam rangka memperoleh sesuatu yang disepakati antarmereka yang terlibat. Sesuatu  yang diperoleh oleh penyuap bisa beberupa pekerjaan, barang, kedudukan atau jabatan, bahkan putusan pengadilan (Surat [2]   ayat 188) dan lain sebagainya.

Memosisikan politik uang sebagai risywah
Politik uang yang dipraktikkan oleh para pelakunya  merupakan tindakan yang melanggar norma negara dan agama sekaligus. Pelanggaran ini dalam  kenyataannya seringkali  ijumbuhkan   dengan sekedar hubungan timbal balik yang mutualistik berupa pemberian yang  diberikan oleh satu pihak dan  diterima oleh pihak lain yang kebetulan memerlukan. Karena “kebaikan” ini diberikan secara  musiman sering juga disebut  sebagai kebaikan lima tahunan. Di lain pihak masyarakat yang menerima taburan politik uang itu pun menyatakan, bahwa  pemberian sembako, uang dan lain sebagainya kepada masyarakat -apalagi masyarakat yang kelas ekonomi lemahsama sekali  tidak merugikan mereka. “Enak lah wong dapat sembako dan uang gratis tanpa susah payah apalagi kalau saya dapat dari  eberapa orang dan beberapa partai...” demikian, antara lain yang terucap dari lisan anggota masyarakat  yang terbiasa  menerima kucuran sembako, uang, dari para caleg atau partai yang ikut pemilu. Tentu saja pandangan  tersebut di atas adalah  penilaian yang tidak benar karena senyatanya politik uang itu dikategorikan sebagai tindakan pidana sebagaimana disebutkan  alam Undang- Undang No. 3 tahun 1999 Pasal 73 ayat 3 yang berbunyi “Barangsiapa pada saat diselenggarakannya pemilihan  umum menurut undang-undang ini dengan pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu tidak menjalankan  haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu,  dipidana dengan pidana hukuman  penjara paling lama tiga tahun. Pidana itu dikenakan juga kepada pemilih yang menerima suap berupa pemberian atau janji  terbuat sesuatu”.

Politik uang semacam itu pun tentu saja melanggar ajaran agama, karena pada  hakekatnya memberikan sesuatu untuk memperoleh sesuatu secara tidak benar  ini pantas dikelompokkan perbuatan arrisywah. Karena unsur-unsur yang terdapat dalam ar-risywah ditemukan dalam tindakan politik uang. Unsur-unsur dimaksud mencakup adanya orang yang memberikan sesuatu (ar-raasyii), adanya orang yang menerima sesuatu (almurtasyii), ada target yang diinginkan dari pemberian  itu. Dengan demikian sebagaimana halnya ar-risywah praktik politik uang pun dapat dikategorikan  sebagai perbuatan yang  dilaknat Allah dan Rasul-Nya.

Bahaya politik uang

Islam melaknat praktik politik uang yang sesungguhnya merupakan salah satu  tindakan penyuapan yang meluluhlantakkan tatanilai dalam masyarakat yangsejatinya dipelihara dan dijunjung tinggi serta diejawantahkan. Karena itu politik uang sama dengan ”virus” yang menggerogoti dan melemahkan moral dan etos kerja   asyarakat.”Virus” politik uang yang membahayakan itu setidaknya terlihat dari  tiga hal efek negatif yang ditimbulkannya. Pertama, memanjakan dan membuat  masyarakat malas. Kedua, menjadi pemicu terjadinya lingkaran setan korupsi. Ketiga,munculnya pemimpin tidak sejati.
Pertama, politik uang memanjakan sekaligus berpotensi membuat masyarakat malas  ekerja karena  sembako, uang dan pemberian yang digelontorkan oleh seorang kontestan pemilu, pilkada bahkan pemilihan presiden, membuat masyarakat terbiasa menerima sesuatu tanpa bekerja keras. Jika berlangsung dalam waktu lama dapat membuat sebagian anggota masyarakat terlatih dan terbiasakan dengan menerima pemberian-pemberian secara gratis. Jika kondisi ini menjadi pemandangan umum di tengah masyarakat maka dapat membahayakan sendi-sendi kemandirian  asyarakat, sekaligus akan lebih memiskinkan  masyarakat yang sudah terjatuh dalam kemiskinan.
Kedua, politik uang menjadi pemicu pertama terjadinya lingkaran setan korupsi karena ketika seorang kontestan menginvestasikan jumlah tertentu untuk meraih   emenangannya dia sudah berhitung untuk mendapatkan kembali uang yang diinvestasikannya itu selama dia bekerja sebagai  anggota legislatif, bupati, gubernur dan lain sebagainya. Dari mana pengembalian uang itu diperoleh?
Ketiga, politik uang melahirkan pemimpin tidak sejati, karena pemimpin yang muncul dari hasil politik uang adalah tipe pemimpin yang sejak awal tidak memiliki kesejatian untuk memimpin. Ia  memerlukan pencitraan yang berbiayamahal.  encitraan ini diperlukan untuk memake up habis dirinya dari seorang yang semula memang biasa saja menjadi seorang berbeda sehingga tampak layak  untuk dipilih sebagai pemimpin. Dari sisietika fiqih siyasah politik uang jelas memperlihatkan praktik  “pencurian hak”. Karena politik uang yang dilakukan oleh seseorang mengakibatkan berpindahnya hak memimpin yang  semestinya pantas untuk diperoleh oleh seseorang dan beralih kepada orang yang bukan berhak menerimanya.
Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sebagai dua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia telah memfatwakan HARAM untuk politik uang. Dasar ayat Al-qur'an yang menjadi dasar haramnya praktek jual beli suara dalam Pemilu. "Surat Al-baqarah ayat 188 menjelaskan, yang artinya 'Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui'. Disamping itu, jual beli suara juga termasuk Risywah yang menurut bahasa berarti, pemberian yang diberikan seseorang kepada hakim atau lainnya untuk memenangkan perkaranya dengan cara yang tidak dibenarkan atau untuk mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan kehendaknya.
Yang menyuap dan disuap sama-sama berdosa dan terancam masuk neraka. Jadi, kembalilah ke moral masing-masing. Anda mau masuk surga atau neraka, tinggal pilih mau masuk lewat jalan mana?
Gaya ramai-ramai. Mau masuk surga ramai-ramai dan berombongan, terancam masuk neraka ramai-ramai dan berombongkan kah?
Ya Ikhwani, suadaraku, untuk merebut kekuasaan uang memang perlu dan segala-galanya. Namun, tidak selalu selamanya harus pakai uang. Saya terpilih di berbagai organisasi dan jabatan partai politik berhadapan dengan berbagai politik uang, tidak se SEN pun saya memakai uang dan saya MENANG! Saya masih ‘ainul yaqin,  Allah SWT akan memenangkan setiap hamba-Nya yang berjuang dan berjihad di jalan yang di ridhoi_Nya.
Jabatan justru menurut saya beban tanggung jawab yang tidak dicari, namun jabatan itu menghampiri serta berpasrah kelak yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh SWT.”Kulllukum ro’in mas’ulu ‘an roiyatihi…Setiap pemimpin akan dipertanggungjawabkan terhadap apa yang dipimpinnya, demikian sabda Rasulullah al Amin SAW.”
PPP PAC Bukateja dalam menghadapi Pemilu 2014 tidak akan membagi-bagi uang kepada pemilih. Sekali lagi, kami tidak punya printer dan mesin cetak uang dan kalau pun ada, pasti uang yang kami cetak dijamin palsu dan akan terjerat dalam jaringan uang palsu, jadi politik bagi-bagi uang itu sama sekali tidak ada di PPP Bukateja.
Tentu kami ingin berpolitik yang dan dengan cara yang ISLAMY, syiasah sebagai medan berjihad , mabda syiasi memperjuangkan aspirasi rakyat. Merebut dan meraih kekuasaan itu akan tercapai bila ada dukungan dan pilihan mayoritas rakyat. Karena itu, PPP Bukateja menebar simpati meraih suara sebanyak-banyaknya, namun masih dalam koridor aturan negara dan cara-cara yang Islamy.
Nashru minnalloh waftahu qoribu , hasbunnalloh wa nikmal wakil nikmal maula wa nikmal nashiir, laa haula wala quwwata illa billahil ’aliyil ‘adzim

Aji Setiawan, ST


Minggu, 26 Januari 2014

PPP Bertekad Merebut Simpati Pemilih Pemula di Pemilu 2014


Banyak cara dipakai partai politik maupun calon anggota legislatif untuk menjaring dukungan menjelang Pemilihan Umum 2009. Yang mulai diperhitungkan adalah besarnya jumlah pemilih pemula yang belum paham politik. Merekalah target kampanye.
Ada 8-10 juta pemilih pemula di Indonesia . Mereka belum pernah memilih. Kenapa harus memilih? Lalu apa gunanya memilih? “Jumlah pemilih pemula memang besar, bisa mencapai 20% dari total pemilih. Mereka tidak punya informasi banyak tentang partai. Selama ini, banyak terpengaruh dari keluarga.“
PPP PAC Bukateja pada tahun 1977,1982 dan tahun 1997 pernah mendapatkan suara mencapai 9000 suara satu kecamatan Bukateja. “Jadi pada Pemilu 2014, tiada jalan lain, saya mengajak kepada simpatisan, kader, pengurus dan penggemar PPP untuk memperbesar partai ini dengan cara mengajak saudara, teman, kerabat, keluarga untuk masuk satu gerbong dalam PPP agar Indonesia ini berkah. Pada pemilu kemarin-kemarin yang pernah masuk PPP dan sekarang sedang kepincut partai lain, KEMBALILAH ke PPP, rumah besar umat Islam Indonesia. “PPP saat ini menjadi rumah yang nyaman, untuk menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi umat ISLAM. Bahkan, PPP menjadi Partai yang inklusif, tidak saja untuk umat Islam namun Islam yang rahmatan lil alamin, bagi semua manusia dan alam semesta. Amin.
Pemilu adalah salah satu cara untuk memilih calon wakil rakyat yang akan memainkan peran dalam fungsi anggaran, legislasi dan urusan rakyat dalam forum terhormat yang bernama DPR, DPRD. Tugas wakil rakyat adalah mewakili kepentingan warga masyarakat yang memilihnya. Sekali aspirasi pilihan disalurkan, maka anda mewakilkan peran kenegaraan dan hak -hak warga negara kepada calon wakil anda.
Salah satu strategi untuk menggaet pemilih pemula adalah ikut serta dalam kegiatan yang berbau anak muda, tongkoran dan tempat gaul anak muda. Band, grup rebana, gang sekolah menjadi sasar bidikan target kampanye.
PPP PAC Bukateja, mencoba memasuki ruang dunia remaja melalui dunia maya dan interaksi langsung dengan kegiatan remaja-remaja terutama remaja masjid dan rebana. Sasar bidik pemilih pemula ini membuahkan hasil, mereka berhasil digiring dalam komunitas keagamaan yang pluralis. Memang PPP Bukateja tidak mau menghegemoni kelompok remaja dalam satu wadah parpol, seperti jaman monoloyalitas hegemoni ORBA.
Biarkan anak-anak peradaban itu, menentukan dan mengarahkan masa depan dengan gemilang. “Belajar, Bekerja, Beriman, Bertaqwa dan Berjuang” untuk negeri.

Ada beberapa tempat kongkow pemuda dan pemudi menjadi sasar pemilih pemula, terutama pada tempat-tempat kader PPP se Kec Bukateja. “Alhamdulillah, sudah 10.000 atribut PPP kami sebar melalui bendera, stiker, kaos, baliho, kalender dan buku tahlil, kami bagi secara gratis,” kata Aji Setiawan, ST ketua PAC PPP Bukateja baru-baru ini. Dan dalam waktu dekat ada pengerak serta pendidikan bagi pemilih pemula.

“Target. Bicara target, yang terpenting bagi saya, kalau jadi anggota dewan tidak tinggi hati dan kalau ndak jadi, tidak bunuh diri,” kata Aji Setiawan, ST.

Kepada caleg -caleg PPP di mana pun berada, di tengah tahun politik 2014 yang semakin panas ini harus tetap ikhtiar, tegar berjuang untuk siap menang dan siap kalah. Sebab kalau tidak, menjadi ambisi dan berbahaya kalau gagal. Banyak caleg yang frustasi menghadapi problematika pemilih yang serba pragmatis dan transaksional.

“Bicaralah baik-baik. Gagas program yang rasional dan visional. Jangan banyak janji. Terus jalin silaturahmi serta ndepe-ndepe ulama, kyai dan ustadz di kampung-kampung setempat. Tabarruk dengan ulama-ulama sebagai salah satu jalan meraih dan menghadang rahmat serta keberkahan kehidupan.

Menuju Indonesia Berkah, Berkah Untuk Indonesia”. Sungguh, bencana demi bencana alam disaksikan setiap hari. Semoga Allah SWT tidak sedang meng adzab kita. Semoga Allah Jala Jalalluhu Warohamtuhu masih memandang wajah-wajah kita dengan wajah kasih dan kelembutan. Semoga bencana demi bencana serta musibah yang sering melanda adalah peringatan Allah SWT, agar kita selalu mawas diri. Sebab kalau sudah adzab, tiada lagi jalan keluar dari situasi ini kecuali jalan taubat dan memperbanyak istighfar dan shalawat agar terbebas dari hukuman Allah SWT.

Keberkahan dalam kehidupan ini alah satu caranya bisa dimulai dari rumah kita sendiri. Dengan memperbanyak membaca Al Qur'an. Terutama sekali QS Yasin. Percayalah, Tuhan YME selalu bersama kita.Ada banyak jalan menuju berkah, kami PPP walau kecil, namun berharap keberkahan senantiasa diturunkan kepada bumi Indonesia tercinta ini.
Berkah artinya, memiliki banyak kebaikan dan bersifat tetap dan terus menerus. Diambil dari kata `birkah` yang berarti tempat berhimpunnya air. Dan itu berbeda dengan tempat mengalirnya air. Alasannya karena dua hal; pertama,  jumlahnya yang banyak. Dan kedua, sifatnya yang tetap.
Berkah juga dapat diartikan dengan adanya kebaikan ilahi secara tetap pada sesuatu. Dengan demikian, apabila sesuatu dikatakan berkah, artinya sesuatu itu memiliki banyak kebaikan yang bersifat tetap, karena dijadikan demikian oleh Allah.
Jadi, hidup yang berkah adalah hidup yang tetap dan terus menerus dalam kebaikan. Dalam ketaatan kepada Allah, dimanapun dan kapanpun. Bahkan, setiap waktu adalah peningkatan kualitas kabaikan dan ketaatan kepada Allah. Dan harta yang berkah adalah harta yang memberi kebaikan kepada pemiliknya. Harta yang selalu membawa pemiliknya senantiasa dalam ketaatan yang bertambah.
Islam mengajarkan kita bagaimana jalan-jalan menuju keberkahan dalam hidup ini. Salah satunya adalah dengan banyak bersedekah. Menyisihkan sedikit dari harta kita untuk orang-orang yang membutuhkan. Berbagi kebahagiaan dan cinta. Meringankan beban-beban hidup yang terus mendesak.
''Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian menyedekahkan sebagian harta yang paling kalian cintai. Ketahuilah, apa pun yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.'' (Q.S. Ali 'Imran: 92)
“...sedekah yang tersembunyi itu akan memadamkan amarah Rabb (Allah), menyambung tali silaturrahmi dan memperpanjang umur.” [HR. Thabrani]
- See more at: http://lukman-said.blogspot.com/2013/02/hidup-semakin-berkah-dengan-sedekah.html#sthash.ByF2FMdN.dpuf

Berkah artinya, memiliki banyak kebaikan dan bersifat tetap dan terus menerus. Diambil dari kata `birkah` yang berarti tempat berhimpunnya air. Dan itu berbeda dengan tempat mengalirnya air. Alasannya karena dua hal; pertama,  jumlahnya yang banyak. Dan kedua, sifatnya yang tetap.
Berkah juga dapat diartikan dengan adanya kebaikan ilahi secara tetap pada sesuatu. Dengan demikian, apabila sesuatu dikatakan berkah, artinya sesuatu itu memiliki banyak kebaikan yang bersifat tetap, karena dijadikan demikian oleh Allah.
Jadi, hidup yang berkah adalah hidup yang tetap dan terus menerus dalam kebaikan. Dalam ketaatan kepada Allah, dimanapun dan kapanpun. Bahkan, setiap waktu adalah peningkatan kualitas kabaikan dan ketaatan kepada Allah. Dan harta yang berkah adalah harta yang memberi kebaikan kepada pemiliknya. Harta yang selalu membawa pemiliknya senantiasa dalam ketaatan yang bertambah.
Islam mengajarkan kita bagaimana jalan-jalan menuju keberkahan dalam hidup ini. Salah satunya adalah dengan banyak bersedekah. Menyisihkan sedikit dari harta kita untuk orang-orang yang membutuhkan. Berbagi kebahagiaan dan cinta. Meringankan beban-beban hidup yang terus mendesak.
''Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian menyedekahkan sebagian harta yang paling kalian cintai. Ketahuilah, apa pun yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.'' (Q.S. Ali 'Imran: 92)
“...sedekah yang tersembunyi itu akan memadamkan amarah Rabb (Allah), menyambung tali silaturrahmi dan memperpanjang umur.” [HR. Thabrani]
- See more at: http://lukman-said.blogspot.com/2013/02/hidup-semakin-berkah-dengan-sedekah.html#sthash.ByF2FMdN.dpuf
 
erkah artinya, memiliki banyak kebaikan dan bersifat tetap dan terus menerus. Diambil dari kata `birkah` yang berarti tempat berhimpunnya air. Dan itu berbeda dengan tempat mengalirnya air. Alasannya karena dua hal; pertama,  jumlahnya yang banyak. Dan kedua, sifatnya yang tetap.
Berkah juga dapat diartikan dengan adanya kebaikan ilahi secara tetap pada sesuatu. Dengan demikian, apabila sesuatu dikatakan berkah, artinya sesuatu itu memiliki banyak kebaikan yang bersifat tetap, karena dijadikan demikian oleh Allah.
Jadi, hidup yang berkah adalah hidup yang tetap dan terus menerus dalam kebaikan. Dalam ketaatan kepada Allah, dimanapun dan kapanpun. Bahkan, setiap waktu adalah peningkatan kualitas kabaikan dan ketaatan kepada Allah. Dan harta yang berkah adalah harta yang memberi kebaikan kepada pemiliknya. Harta yang selalu membawa pemiliknya senantiasa dalam ketaatan yang bertambah.
Islam mengajarkan kita bagaimana jalan-jalan menuju keberkahan dalam hidup ini. Salah satunya adalah dengan banyak bersedekah. Menyisihkan sedikit dari harta kita untuk orang-orang yang membutuhkan. Berbagi kebahagiaan dan cinta. Meringankan beban-beban hidup yang terus mendesak.
''Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian menyedekahkan sebagian harta yang paling kalian cintai. Ketahuilah, apa pun yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.'' (Q.S. Ali 'Imran: 92)
...sedekah yang tersembunyi itu akan memadamkan amarah Rabb (Allah), menyambung tali silaturrahmi dan memperpanjang umur.” [HR. Thabrani]
Berkah artinya, memiliki banyak kebaikan dan bersifat tetap dan terus menerus. Diambil dari kata `birkah` yang berarti tempat berhimpunnya air. Dan itu berbeda dengan tempat mengalirnya air. Alasannya karena dua hal; pertama,  jumlahnya yang banyak. Dan kedua, sifatnya yang tetap.
Berkah juga dapat diartikan dengan adanya kebaikan ilahi secara tetap pada sesuatu. Dengan demikian, apabila sesuatu dikatakan berkah, artinya sesuatu itu memiliki banyak kebaikan yang bersifat tetap, karena dijadikan demikian oleh Allah.
Jadi, hidup yang berkah adalah hidup yang tetap dan terus menerus dalam kebaikan. Dalam ketaatan kepada Allah, dimanapun dan kapanpun. Bahkan, setiap waktu adalah peningkatan kualitas kabaikan dan ketaatan kepada Allah. Dan harta yang berkah adalah harta yang memberi kebaikan kepada pemiliknya. Harta yang selalu membawa pemiliknya senantiasa dalam ketaatan yang bertambah.
Islam mengajarkan kita bagaimana jalan-jalan menuju keberkahan dalam hidup ini. Salah satunya adalah dengan banyak bersedekah. Menyisihkan sedikit dari harta kita untuk orang-orang yang membutuhkan. Berbagi kebahagiaan dan cinta. Meringankan beban-beban hidup yang terus mendesak.
''Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian menyedekahkan sebagian harta yang paling kalian cintai. Ketahuilah, apa pun yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.'' (Q.S. Ali 'Imran: 92)
“...sedekah yang tersembunyi itu akan memadamkan amarah Rabb (Allah), menyambung tali silaturrahmi dan memperpanjang umur.” [HR. Thabrani]
- See more at: http://lukman-said.blogspot.com/2013/02/hidup-semakin-berkah-dengan-sedekah.html#sthash.ByF2FMdN.dpuf

Berkah artinya, memiliki banyak kebaikan dan bersifat tetap dan terus menerus. Diambil dari kata `birkah` yang berarti tempat berhimpunnya air. Dan itu berbeda dengan tempat mengalirnya air. Alasannya karena dua hal; pertama,  jumlahnya yang banyak. Dan kedua, sifatnya yang tetap.
Berkah juga dapat diartikan dengan adanya kebaikan ilahi secara tetap pada sesuatu. Dengan demikian, apabila sesuatu dikatakan berkah, artinya sesuatu itu memiliki banyak kebaikan yang bersifat tetap, karena dijadikan demikian oleh Allah.
Jadi, hidup yang berkah adalah hidup yang tetap dan terus menerus dalam kebaikan. Dalam ketaatan kepada Allah, dimanapun dan kapanpun. Bahkan, setiap waktu adalah peningkatan kualitas kabaikan dan ketaatan kepada Allah. Dan harta yang berkah adalah harta yang memberi kebaikan kepada pemiliknya. Harta yang selalu membawa pemiliknya senantiasa dalam ketaatan yang bertambah.
Islam mengajarkan kita bagaimana jalan-jalan menuju keberkahan dalam hidup ini. Salah satunya adalah dengan banyak bersedekah. Menyisihkan sedikit dari harta kita untuk orang-orang yang membutuhkan. Berbagi kebahagiaan dan cinta. Meringankan beban-beban hidup yang terus mendesak.
''Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian menyedekahkan sebagian harta yang paling kalian cintai. Ketahuilah, apa pun yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.'' (Q.S. Ali 'Imran: 92)
“...sedekah yang tersembunyi itu akan memadamkan amarah Rabb (Allah), menyambung tali silaturrahmi dan memperpanjang umur.” [HR. Thabrani]
- See more at: http://lukman-said.blogspot.com/2013/02/hidup-semakin-berkah-dengan-sedekah.html#sthash.ByF2FMdN.dpuf

“Kami tidak punya uang. Mendirikan dan membesarkan partai tanpa pendekatan uang. Saya percaya betul betapa politik uang telah merusak sendi-sendi masyarakat. Ibarat membeli kucing dalam karung, kalau memilih pemimpin, tidak kenal dan tahu wakilnya. Maka kenali calon wakil anda.


Anak-anak muda sangat menghargai upaya partai politik untuk bicara jujur dan berani bicara untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

“Anak-anak muda menghargai partai yang berani mengemukakan kebenaran apa adanya. Kemudian mencontoh perilaku pemimpin yang mereka idolakan.

Karena itulah, tambahnya, PPP melakukan program dialogis dengan generasi muda yang berkesinambungan di tingkat kecamatan , desa bahkan TPS masing-masing. Kepada kader dan saksi PPP di TPS agar menggerakan sosialisasi pemilu ini tanpa menunggu komando.”Berjuanglah, kalau engkau menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu.”
 

“Pendek kata, keterlibatan anakanak muda akan menjadi prioritas dalam setiap kerja partai. PPP bukan partai atribut, kita bicara program dan kerja nyata,” kata Aji Setiawan, ST mengakhiri perbincangan. (***) www.ajisetiawan.blogspot.com













Minggu, 05 Januari 2014

Rasulullah SAW Sebagai Habibullah dan Rahmatan Lil ‘Alamin







Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah, lanjut KH Musthofa, mengemban dua rahmat di dunia yakni sebagai habibullah, kekasih Allah SWT (fungsi vertikal) dan rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta  (fungsi horisontal)

Bada Shalat Isya, halaman dan jalan raya di sekitar Majlis Taklim Habib Ali Umar Al Qitban Desa Kedungjati Kec Bukateja Kab Purbalingga sudah penuh sesak oleh jamaah berpakaian serba putih yang hadir dari berbagai pelosok Kab Purbalingga dan sekitarnya. Bagi jamaah yang tidak dapat tempat duduk di area panggung besar yang berukuran 30X40 meter, bisa menempati di sekitar rumah atau dijalan raya kedungjati-Bukateja dengan beralaskan karpet yang sudah disediakan oleh panitia.
Jamaah datang dari berbagai tempat kemudian menyimak pembacaan Maulid Simthud Durar yang dipimpin oleh Habib Agil Al Qutban. Kebetulan Majlis Taklim Riyadus Shalihin dan Jammaah Maulid Simthud Durar Lintas Daerah (Jamrud Lider) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada 4 Januari 2014 atau bertepatan dengan 3 Rabiul Awal 1435 H halaman rumah Bapak Hidayat yang berada di Area Kompleks  Pondok Pesantren Nurul Qur’an Desa Bukateja Kec Bukateja.
Selepas pembacaan maulid Simthud Durar yang dibaca secara berantai oleh para para dan kyai. Disela-sela pembacaan maulid Simthud Durar, beberapa Munsyid melantunkan tembang-tembang kasidah shalawat yang diringi tabuhan rancak rebana Jamrud Lider.  Lepas pembacaan kalam illahy oleh ustadz Taufiq, acara berlanjut dengan sambutan oleh Bupati Purbalingga, Drs H. Sukento Ridho Marhaendrianto, MM. Dalam kesempatan itu, Bupati Purbalingga memberikan apresiasi atas terselenggaranya Maulid Nabi Muhammad SAW. “Acara seperti ini sangat dibutuhkan, seperti melanjutkan program para pendahulu saya,yakni mewujudkan masyarakat Purbalingga yang Berakhlakul Karimah.”
Dalam kesempatan itu, Bupati Purbalingga juga menyampaikan visi Purbalingga Emas yakni, Ekonomi maju, Manajemen pemerintahan baik, Aman dan Sejahtera masyarakatnya. Tidak lupa juga, Bapak Bupati berpesan kepada jamaah untuk mencintai produk-produk Purbalingga, “Supaya masyarakatnya makmur dari diri kita sendiri. Mari kita cintai produk Purbalingga dan Tahun 2014 ini saya canangkan Produk Lokal Purbalingga,” pesannya.
Habib Ali bin Umar Al Quthban, selaku pimpinan Majlis Taklim Riyadus Shalihin dan Pembina Jamrud Lider mengucapkankan terimakasih atas bantuan banyak pihak sehingga terlaksana kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan dalam kesempatan itu juga Habib Ali mengumumkan,”Agenda Jamrud Lider yang akan datang akan berlangsung 70 hari ke depan (dua selapanan ) di Lapangan Kecamatan Purwonegoro Kab Banjarnegara,” kata Wakil Ketua Majlis Syuriah Nahdlatul Ulama MWC NU Kec Bukateja Ka Purbalingga ini mengakhiri sambutan.
Acara yang ditunggu-tunggu oleh jamaah yakni ceramah tunggal oleh KH Musthofa Aqil Siradj, Pengasuh Pondok Pesantren Al Gadir, Kempek, Kab Cirebon, Jawa Barat. “Kenapa maulid Nabi SAW selalu diperingati di mana-mana?” tanya KH Musthofa Aqil kepada jamaah.
Karena Nabi Muhammad SAW sukes dalam berdakwah. Selama 23 tahun,Kanjeng Nabi Muhammad SAW mengemban risalah menyebarkan Islam ke seluruh dunia. “Padahal kanjeng,  Nabi sendirian, tidak punya tim sukses, baliho. Tapi beliau sukses berdakwah,” kata Musthofa
Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah, lanjut KH Musthofa, mengemban dua rahmat di dunia yakni sebagai habibullah, kekasih Allah SWT (fungsi vertikal) dan rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta  (fungsi horisontal). Bukti Nabi sebagai kekasih Allah SWT. Allah SWT mempunyai Al Qur’an. Orang yang bisa menjelaskan isi Al Qur’an adalah Nabi Muhammad SAW. “Orang yang bisa menjelaskan Al Qur’an adalah orang yang mengerti keinginan dan kehendak Allah SWT lanjut KH Musthofa.
 “Dan kami turunkan kepadamu Al Kitab uintuk menjelaskan dan petunjudk serta rahmat dan kabar gembira  bagi orang-orang yang berserah diri (QS An Nahl:89),” kata KH Musthofa.
Kedudukan Nabi Muhammad SAW sangat dekat di sisi Allah SWT dibuktikan dengan penyebutan Nabi bergandengan asma Allah SWT. Banyak sekali, disebutkan dalam Al Qur’an.
“Bagi kita yang ingin kenal dan dekat dengan kanjeng Nabi SAW dengan shalawat, lanjutnya. KH Musthofa Aqil lalu menjelaskan banyak sekali keistimewaan shalawat kepada sekitar 5000 jammah yang had ir.
Dalam kesempatan itu juga KH Musthofa Aqil mengajak jamaah untuk meneladani akhlak kanjeng Nabi Muhammad SAW. “Nabi Muhammad SAW tidak saja sayang kepada manusia namun juga kepada hewan. Ini sebagai bukti, beliau sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi alam semesta.
Lalu, KH Musthofa ‘Aqil mengisahkan seekor Kijang yang ditangkap oleh seorang pemuda. Seorang laki-laki tengah lewat di sisi Nabi Muhammad SAW dengan membawa seekor kijang hasil tangkapannya. Lalu Allah SWT yang berkuasa atas semua makhluk-Nya, telah menjadikan kijang itu berbicara kepada Nabi Muhammad SAW. Selepas Kijang itu mengucapkan salam, lalu sang kijang melanjutkan percakapannya.
“Wahai Pesuruh Allah, sesungguhnya aku mempunyai beberapa anak yang masih menyusu, dan sekarang aku sudah ditangkap sedangkan anak-anakku kelaparan,” kata kijang itu meminta belas kasihan.
Rasulullah SAW yang mampu mengerti bahasa kijang itu lantas berdialog dengan si kijang. “Apakah yang engkau harapkan dariku?” tanya Rasulullah SAW.
“Tolong perintahkan orang ini melepaskan aku supaya aku dapat menyusukan anak-anakku dan sesudah itu aku akan kembali kemari,” janji kijang itu dengan sangat memohon.
"Bagaimana kalau engkau tidak kembali lagi ke sini?" tutur Rasululah SAW.
“Kalau aku tidak kembali kemari, nanti Allah SWT akan melaknatku sebagaimana ia melaknat orang yang tidak mengucapkan shalawat bagi engkau apabila disebut nama engkau di sisinya,” janji kijang itu.
Lalu Nabi Muhammad SAW pun bersabda kepada orang itu untuk melepaskan kijang itu buat sementara waktu.
“Wahai pemuda, lepaskanlah kijang ini, dan aku akan menjadi penjaminnya,” kata Rasululah SAW.
Atas perintah Rasulullah SAW, pemuda itu pun akhirnya melepaskan kijang itu. Beberapa lama kemudian kijang itu benar-benar kembali. Rasulullah Saw menambatkan kembali seperti semula. Tidak lama setelah itu, si pemburu bangun dari tidurnya. Melihat Rasulullah Saw berada di dekatnya si pemburu bertanya, “Ada perlu apa Anda datang kemari?”
Beliau menjawab, “Ku minta engkau mau melepaskan kijang ini.”
Tanpa banyak berpikir lagi si pemburu memenuhi permintaan Rasulullah Saw. Setelah di lepas oleh si pemburu, kijang itu lari kencang meloncat-loncat kegirangan di padang pasir sambil terus berkata,”Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Anda adalah utusan Allah.”
“Demikianlah betapa kasih sayang Rasulullah SAW kepada sang Kijang menunjukan bahwa beliau sayang kepada hewan, apalagi kepada manusia. Sungguh Rasulullah SAW memberikan rahmat kepada alam semesta dan isinya,” terang KH Musthofa ‘Aqil yang juga adalah menantu KH Maemoen Zubair , Sarang Rembang ini kepada jamaah mengakhiri pengajian Maulid SAW.
 Selepas ditutup dengan  doa oleh Al Habib Ali bin Umar Al Quthban sekitar pukul 24.00.(***)
 Aji Setiawan, Purbalingga
Honorarium harap ditransfer ke : a/n Aji Setiawan, Rekening: BANK MANDIRI no:    139-00-1091517-5
  
Caption:

1.      Lead
2.      KH Musthofa ‘Aqil Siradj. Sebagai Habibullah dan Rahmatan Lil ‘Alamin
3.      Jamrud Lider. Mengiringi pembacaan Simthud Durar
4.      Jamaah pengajian. Mengharap berkah Maulid
5.      Jamaah perempuan. Memenuhi panggung pengajian
            


  •